Page 25 - MATERI WEDA
P. 25

lembaga yang berwenang. Yang termasuk sumber hukum dalam arti formal
                  dan bersifat pasti yaitu; Undang-undang, Kebiasaan dan adat, serta Traktat
                  (Puja, Gde. 1984:85).

                  Disamping  sumber-sumber  hukum  yang  disebutkan  di  atas,  ada  juga
                  penunjukkan sumber hukum dengan menambahkan kata yurisprudensi dan
                  pendapat  para  ahli  hukum.  Dengan  demikian  dapat  kita  lihat  susunan
                  sumber hukum dalam arti formal sebagai berikut:

                  a.  Undang-undang.
                  b. Kebiasaan dan adat.

                  c.  Traktat
                  d. Yurisprudensi

                  e.  Pendapat ahli hukum yang terkenal.
                  Sistematika  susunan  sumber  hukum  seperti  tersebut  di  atas  ini,  dianut
                  pula dalam hukum  Internasional sebagai tertera dalam pasal 38 Piagam
                  Mahkamah Internasional dengan menambahkan azas-azas umum hukum
                  yang diakui oleh berbagai bangsa yang beradab sebagai sumber hukum
                  juga. Dengan demikian, terdapat susunan hukum sebagai berikut:

                  a.  Traktat Internasional yang kedudukannya sama dengan undang-undang
                     terhadap negara itu.
                  b. Kebiasaan Internasional.

                  c.  Azas-azas hukum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab.
                  d. Keputusan-keputusan hukum sebagai yurisprudensi bagi suatu negara.

                  e.  Ajaran-ajaran yang dipublikasi oleh para ahli dari berbagai negara hukum
                     tersebut sebagai alat tambahan dalam bidang pengetahuan hukum.

                  Sistem  dan  azas  yang  dipergunakan  mengenai  masalah  sumber  hukum
                  terdapat pula dalam kitab Weda, sebagaimana tersurat dalam kitab Manawa
                  Dharmasastra  bahwa  ”seluruh  pustaka  suci  Weda  (sruti)  merupakan
                  sumber utama dari pada dharma (agama Hindu), kemudian barulah smrti
                  disamping  sila  (kebiasaan-kebiasaan  yang  baik  dari  orang-orang  yang
                  menghayati Weda) dan  kemudian acara (tradisi-tradisi dari orang-orang
                  suci) serta akhirnya atmanastuti yakni rasa puas diri sendiri”.
                  Berdasarkan  penjelasan  sloka  suci  kitab  hukum  Hindu  tersebut  di  atas,
                  maka dapat kita mengetahui bahwa sumber-sumber hukum Hindu menurut
                  Menawa Dharmasastra, adalah sebagai berikut; Weda Sruti, Weda Smrti,
                  Sila, Acara (Sadacara), Atmanastuti.



                                 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti              25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30