Page 138 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 138
Benur yang ditebar harus dijamin bersertifikat
Benur udang Vaname yang ditebar harus bersertifikat yang sudah dijamin
bermutu baik, dan bebas dari penyakit atau sPF (Spesific Pathogen Free).
Karakteristik benur yang paling dicari oleh petambak adalah yang sPF
(Spesific Pathogen Free) atau bebas penyakit terutama terhadap penyakit
yang mematikan yang telah kita kenal.
antara lain imNV (Infectious Myonecrosis Virus), WssV (White Spot
Syndrome Virus), ihhNV (Infectious Hypodermal and Hematopoitic
Necrosis Virus), Taura syndrome, ahPND, kotoran putih, serta yang
memiliki pertumbuhan yang lambat dan berukuran tidak seragam.
Pentingnya penerapan biosekuriti terkait kesehatan udang. Benur
sPF dikeluaran oleh hatchery yang juga kompeten, diantaranya dalam
penerapan biosekuritinya. sehingga biosekuriti harus dijaga agar
jaminan bahwa benur yang dihasilkan tidak mengandung beberapa
penyakit yang mematikan.
Beberapa faktor mendasar yang perlu dipraktikkan dalam menjaga
kualitas induk dan benur di hatchery. Contohnya, random checking juga
diperlukan untuk memastikan kualitas induk. Kemudian selama
operasional di dalam hatchery itu sendiri harus juga mengikuti
kaidah yang baik dan benar dengan mendeteksi simpul-simpul pada
rantai produksi yang memungkinkan penyakit masuk dalam sistem
pembenihan.
Jika terdeteksi adanya simpul yang memungkinan, baru melakukan
langkah penanganan agar penyakit tidak masuk melalui simpul-
simpul tersebut. misalnya, sebelum telur ditetaskan, dicek dulu ada
tidaknya berbagai jenis penyakit. Jika terbukti secara laboratoris
bebas,baru batch tersebut ditetaskan.
Demikian juga pada stadia Nauplii dan PL, cek penyakit harus tetap
dilakukan. Bak dengan hasil positif penyakit harus dimusnahkan dengan
memastikan penyakit terbunuh baru air bisa dibuang.
Jika penerapan biosekuriti tidak dilakukan dengan baik, maka
dikhawatirkan benur yang telah mengandung penyakit akan tersebar ke
petambak, dan itu merupakan ancaman yang fatal juga.
Kemudian, disamping memperhatikan biosekuriti tersebut, pembenih
juga harus memperhatikan mutu induk secara genetis, apakah merupakan
keturunan yang dapat menghasilkan benur unggul (cepat tumbuh dan
tahan perubahan lingkungan dan lain-lain) atau tidak. Tujuannya, agar
hasil panen nantinya tidak terlalu bervariasi ukurannya.
124 BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG