Page 135 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 135
terlalu rendah, menyebabkan populasi yang dapat mengoksidasi bahan
organik di lingkungan menjadi sedikit, hal ini menyebabkan penumpukan
bahan organik pada lingkungan, sehingga dapat menjadi racun yang
berdampak pada timbulnya penyakit dan berkurangnya nafsu makan
pada udang.
sebaliknya, jika konsentrasi dosis probiotik terlalu tinggi memungkinkan
terjadinya persaingan dalam penggunaan nutrien, yang berakibat
menurunnya kinerja dari bakteri probiotik. Proporsi jumlah koloni
bakteri probiotik khususnya Lactobacillus sp dalam pakan menyebabkan
aktivitas bakteri probiotik dapat bekerja secara maksimal dalam
pencernaan udang, sehingga daya cerna udang menjadi lebih tinggi
dalam menyerap sari-sari makanan dan menghasilkan pertumbuhan
yang baik.
Lactobacillus yang masuk ke dalam tubuh udang melalui pakan akan
menghasilkan enzim laktase yang dapat memanfaatkan karbohidrat
(glukosa) untuk diubah menjadi asam laktat. Terbentuknya asam laktat
menyebabkan ph pada substrat menjadi rendah hingga mencapai 4,6-
5,0.
Kondisi lingkungan yang asam ini akan dapat menghambat pertumbuhan
bakteri pathogen dan pembusuk dalam sistem pencernaan udang serta
sekresi enzim proteolitik akan meningkat.
“memelihara udang putih membutuhkan suatu pengetahuan yang
memadai artinya harus sesuai dengan standard Operational Prosedure,
baik selama persiapan lahan, persiapan air, selama proses budidaya
juga selama proses panen, sehingga apa yang di cita-citakan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dalam berbudidaya udang bisa
tercapai,” pungkas rudy. **
BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG 121