Page 195 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 195

organisasi untuk mengembangkan diri mereka, yaitu Persatuan Penyandang Cacat

                 Indonesia (PPCI). Di Yogyakarta kita dapat mengidentifikasi beberapa organisasi
                 swasta yang secara khusus menangani masalah tunadaksa, misalnya Dria Manunggal,
                 Ciqal, dan Sapda.
                    (Sumber: http//www/on/org/news/press/dpcs/2007/gasm301.doc.httm).
                    Panduan curah pendapat antara lain: berdasar artikel diatas, bagaimana pendapat
                 dan pengalaman siswa tentang keadaan orang berkebutuhan khusus di Indonesia?
                 Mengapa keadaan orang berkebutuhan khusus masih mengalami realita yang jauh
                 dari harapan mereka? Kira-kira apa yang dapat dilakukan siswa apabila ada teman
                 yang memiliki kebutuhan khusus. Selanjutnya, menyimpulkan tentang bagaimana
                 seharusnya sikap orang Kristen terhadap orang berkebutuhan khusus.

                 B. Orang Berkebutuhan Khusus di Lingkunganku

                    Jika diperhatikan lingkungan kita dengan saksama, sesungguhnya banyak sesama
                 kita yang hidup dengan kebutuhan khusus. Sayang kebanyakan dari mereka hidup
                 tanpa pendidikan, pengobatan, makanan, dan pakaian yang cukup. Mereka juga tidak
                 mendapat perhatian sebagaimana yang seharusnya, sesuai dengan kebutuhan dan
                 harapan mereka. Di berbagai tempat, pribadi dengan kebutuhan khusus di perlakukan
                 sebagai ”manusia kelas dua”, sebagai obyek belas kasihan, bahkan tidak jarang
                 mereka ditelantarkan dan direndahkan. Mereka juga sebagai sasaran prasangka dan
                 diskriminasi dari mayoritas orang. Secara sosial mereka adalah kelompok yang
                 terpinggirkan. Mereka tidak dapat merasakan dan menikmati hak-hak dasar seperti
                 manusia normal. Dalam konteks kompetisi ekonomi, pribadi berkebutuhan khusus
                 juga sering mengalami diskriminasi berkaitan dengan kesempatan kerja karena para
                 pemberi kerja baik di sektor publik maupun privat menganggap pribadi dengan
                 kebutuhan khusus sebagai pribadi yang lemah, tidak berdaya, dan tidak punya
                 kompetensi untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
                 Meskipun ada berbagai himbauan untuk mempekerjakan pribadi berkebutuhan
                 khusus di dalam industri dan ekonomi.
                    Kita perlu memahami bahwa anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang

                 mengalami kelainan/penyimpangan (fisik, mental-intelektual, sosial, emosional)
                 dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-
                 anak lain seusianya. Oleh karena itu, mereka memerlukan pelayanan pendidikan
                 secara khusus. Meskipun seorang anak mengalami kelainan atau penyimpangan
                 tertentu, namun jika kelainan atau penyimpangan tersebut tidak signifi kan  maka
                 sebetulnya mereka tidak memerlukan pelayanan pendidikan secara khusus, mereka bisa
                 menerima pendidikan bersama anak lain di sekolah umum. Ada bermacam-macam
                 jenis kebutuhan khusus, berdasarkan berbagai studi yang paling sering dijumpai di
                 Indonesia berikut ini.


                                                 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
                                                                                        187
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200