Page 200 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 200

Ayat-ayat ini menyadarkan kepada kita semua termasuk gereja dan keluarga
              kepada siapa kita harus mengekspresikan solidaritas kita? Apakah kepada orang
              kaya atau orang berkebutuhan khusus, dan yang miskin?. Sebetulnya jawabannya
              jelas kepada orang dengan kebutuhan khusus dan yang miskin, serta yang dikucilkan
              oleh masyarakat atau keluarganya. Sikap Tuhan Yesus membawa pesan agar kita
              bersikap menerima, berbelas kasih, dan memiliki kasih. Secara sengaja Tuhan Yesus
              menghilangkan batas-batas yang dibuat oleh keluarga dan masyarakat dan membentuk
              pemahaman baru tentang komunitas yang berakar kepada anugerah atau karunia Tuhan.
              Ini semua merupakan tantangan kepada orang-orang yang mengucilkan pribadi orang
              berkebutuhan khusus dalam keluarga dan masyarakat. Tuhan Yesus memang tidak
              mengungkapkan bahwa Dia akan menyembuhkan semua penyakit, juga tidak pernah
              tergoda untuk memulihkan keadaan semua orang dengan kebutuhan khusus. Tidak
              semua orang sakit di Palestina atau yang buta, tuli, lumpuh, dan anggota badan tidak
              lengkap di sembuhkan oleh Tuhan Yesus. Diantara semuanya hanya seorang di kolam
              Bethesda yang mengalami kelumpuhan dan menunggu selama 38 tahun yang secara

              fisik mengalami perubahan (Yoh. 5: 1-3). Jadi bila ada orang yang mengatakan bahwa
              seseorang tidak mengalami kesembuhan atau pemulihan karena tidak memiliki iman,
              sesungguhnya hal itu bertentangan dengan ajaran Tuhan Yesus. Bahkan hal tersebut
              akan menambah penderitaan dan kesakitan.
                 Di dalam kerajaan Tuhan, Tuhan menghendaki adanya relasi yang adil dan kemauan
              untuk berbagi, saling memperkuat, dan memberdayakan. Tuhan Yesus memahami
              bahwa relasi yang adil dapat terjadi hanya jika para orang dengan kebutuhan khusus
              merasa kuat, setara, dan berada dalam suatu keluarga dan komunitas yang kondusif
              untuk menguatkan masing-masing orang.
                 Menarik bila kita menyimak secara khusus Kitab Yohanes yang mengungkapkan
              mengenai keterlibatan Tuhan Yesus dengan orang-orang yang mengalami kebutuhan
              khusus. Pelayanan awal  Tuhan  Yesus kepada banyak orang dicatat dalam  Yoh.
              pasal 2-4. Selanjutnya pada pasal 5-12 dapat dilihat bagaimana orang melakukan
              berbagai perlawanan kepada  Tuhan  Yesus. Dalam  Yoh. pasal 5 dapat ditemukan
              suatu perselisihan antara Tuhan Yesus dengan para pemimpin agama, sesudah Tuhan
              Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh yang menunggu pertolongan di kolam
              Betesda. Para penguasa menuduh Tuhan Yesus melakukan hal yang salah karena
              melakukan penyembuhan pada hari Sabat (Yoh. 5: 8–10, 16, 18) penyembuhan
              tersebut merupakan suatu karya yang menyatakan kasih Allah kepada orang yang
              mempunyai kebutuhan khusus.
                 Karya kasih dari  Tuhan  Yesus selanjutnya terungkap dalam  Yohanes 9 pada
              saat Kristus menyembuhkan orang yang buta. Kitab  Yohanes melaporkan sekali
              lagi terjadi reaksi yang keras karena Kristus menyembuhkan pada hari Sabat dan
              Tuhan Yesus  mengidentifikasikan diri dengan orang yang menderita terjadi lagi.



                   Kelas IX SMP
             192
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205