Page 66 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 66
gereja-gereja yang beraliran Calvinis (dikenal juga dengan nama lainnya yaitu
Hervormd, Gereformeerd, Reformed, atau Presbiterian).
Ada pula lembaga-lembaga penginjilan dari Jerman seperti Rheinische
Missionsgesellschaft yang bekerja di Tanah Batak, Nias, Kepulauan Mentawai, dan
Kalimantan yang melahirkan gereja-gereja Lutheran di Indonesia. Ada Evangelisches
Missionswerk in Südwestdeutschland (EMS) yang melayani di Sulawesi, Bali, dan
Halmahera. Juga Basel Mission (kini berganti nama menjadi Mission 21) yang
bekerja di Kalimantan Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan.
Berbagai gereja di Indonesia terbentuk lewat pelayanan di kalangan suku-suku
tertentu. Oleh karena itu terbentuk Gereja Toraja yang merupakan hasil pekabaran
Injil di kalangan suku Toraja. Gereja Kristen Sumba berkembang dari pekabaran
Injil di antara suku Sumba. Gereja Masehi Injili di Timor yang merupakan hasil
pemberitaan Injil di kalangan suku-suku di Timor. Gereja Batak Karo Protestan
dilahirkan dari pemberitaan Injil di masyarakat Karo di Sumatera Utara. Strategi ini
diambil karena dianggap akan mempermudah dilaksanakannya penginjilan, sebab
setiap wilayah dan suku bangsa menuntut penguasaan pemahaman bahasa dan
adat-istiadat suku bangsa tersebut. Ketika sebuah lembaga penginjilan memusatkan
perhatiannya dalam memahami bahasa dan adat-istiadat masyarakat yang dilayani,
tentu upaya yang dikeluarkan pun sangat besar. Itulah sebabnya lembaga-lembaga
itu tidak begitu saja membuka tempat-tempat pelayanannya yang baru. Hingga tahun
1900-an pemerintah Belanda secara sengaja melarang masuknya para penginjil ke
wilayah-wilayah yang dianggapnya sensitif dan secara ekonomi menguntungkan
pemerintah Belanda sendiri, seperti misalnya di Jawa Barat dan Bali.
Di satu pihak, strategi ini mempermudah penyebaran Injil di kalangan suku-
suku tertentu, namun di pihak lain usaha ini menghasilkan gereja-gereja suku yang
terpisah-pisah dari gereja yang lainnya. Selain itu, sejumlah wilayah di Indonesia
tetap dinyatakan tertutup terhadap misionaris asing, seperti misalnya Bali, Aceh,
Sumatera Barat, dan Jawa Barat.
Ada pula gereja-gereja yang datang dari Amerika Serikat kemudian menyebarkan
Injil dan melahirkan Gereja Methodist Indonesia, Christian Missionary Alliance
(CMA) yang aktif di Kalimantan Timur dan Bali. Datang pula kelompok Bala
Keselamatan, sebuah aliran yang terbentuk di Inggris dan mengembangkan
pelayanannya di Jawa (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Jombang), Sulawesi
Tengah, dan Kalimantan Timur.
Pada abad XX dan berikutnya kita menyaksikan banyak sekali misionaris yang
datang ke Indonesia kebanyakan dari Amerika Serikat membawa berbagai bentuk
kekristenan yang lain, seperti Gereja-gereja Pentakostal, Karismatik, Gereja Menonit,
Advent, Baptis, Injili, Mormon, Kristus, dan Ahli Ilmu Pengetahuan (Christian
Kelas IX SMP
58