Page 62 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 62

Selain itu, gereja-gereja Protestan juga hanya mengakui dua sakramen karena
              mereka meyakini bahwa hanya kedua sakramen itulah yang diperintahkan oleh Yesus
              untuk dilaksanakan, yaitu baptisan dan perjamuan kudus. Gereja-gereja Protestan
              juga menolak praktik selibat (kewajiban tidak menikah) bagi para pendetanya.
                 Dari perpecahan setelah abad XVI muncul berbagai gereja, seperti Gereja
              Anglikan atau Episkopal yang sering pula disebut sebagai ”Via Media” atau Jalan
              Tengah. Gereja ini sering kali disebut sebagai Gereja Anglo-Katolik (Gereja Katolik
              Inggris), atau Gereja Protestan Inggris karena mereka berada di antara Gereja Katolik
              Roma dan Gereja-gereja Protestan. Dalam tata ibadah mereka sangat dekat dengan
              Gereja Katolik Roma, namun dalam teologinya mereka dekat dengan Gereja-gereja
              Protestan. Gereja  Anglikan menekankan keyakinan mereka pada  Alkitab, tradisi
              gereja yang rasuli, suksesi apostolik (yang menekankan garis panah dapat langsung
              kepada Petrus), dan tulisan-tulisan dari para Bapa Gereja.
                 Gereja  Anglikan setuju dengan gereja-gereja Protestan bahwa  Yesus hanya
              memerintahkan dua sakramen, yaitu baptisan dan perjamuan kudus, namun mereka
              juga tidak menolak bahwa kelima sakramen yang diakui oleh Gereja Katolik Roma
              juga sebagai ritual sakramen.
                 Anabaptisme muncul hampir bersamaan dengan Gerakan Reformasi yang dipimpin
              Luther dan Calvin. Kaum Anabaptis merasa bahwa reformasi yang diusulkan Luther
              dan Calvin tidak cukup radikal. Oleh karena itu mereka sering pula disebut sebagai
              Reformasi Radikal. Kaum Anabaptis menolak baptisan untuk anak-anak, karena itu
              mereka mewajibkan orang-orang yang bergabung dengan gereja mereka dan pernah
              dibaptiskan sewaktu masih anak-anak, dibaptiskan kembali. Itulah sebabnya mereka
              disebut Ana-baptis (ana=kembali). Kaum Anabaptis juga menolak perang sehingga
              mereka melarang anggota-anggotanya masuk dalam dinas kemiliteran. Kelompok ini
              sering disebut sebagai pasifi s, artinya ”pencinta damai”, atau ”anti-perang”.
                 Di Indonesia, gereja-gereja yang tergolong dalam aliran Anabaptis adalah Gereja
              Kristen Muria Indonesia, Gereja Injili di Jawa, dan Jemaat Kristen Indonesia yang
              umumnya berada di daerah Jawa Tengah bagian utara.
                 Gerakan  restorasionisme adalah gerakan yang ingin mengembalikan gereja
              kepada gereja perdana. Mereka mengklaim bahwa teologi dan tata ibadah mereka
              adalah yang paling asli atau paling mirip dengan gereja perdana. Gereja-gereja ini
              antara lain adalah Gereja Orang-orang Kudus dari Zaman Akhir (Gereja Mormon),
              Gereja-gereja Advent (Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Sabatarianisme), Saksi
              Yehuwa, dan Plymouth Brethren.
                 Pada gambar 2.2 kita melihat penjelasan yang lebih rinci tentang perpecahan-
              perpecahan yang terjadi di kalangan gereja-gereja Protestan. Bagan tersebut
              menunjukkan bahwa di kalangan Protestan perpecahan terus terjadi. Sebagian
              menjadi gereja-gereja Lutheran (di Indonesia umumnya adalah gereja-gereja di



                   Kelas IX SMP
              54
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67