Page 60 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 60
Nestorian. Gereja ini menggunakan bahasa Aram dengan dialek Siria dalam liturginya
dan Ritus Suriah Timur. Gereja ini berkembang antara abad I dan III Masehi, dan pada
puncaknya menyebar hingga ke Tiongkok, Asia Tengah, India dan Indonesia. Gereja
ini hanya mengakui Konsili Nicea I, Konsili Konstantinopel I, dan Konsili Efesus I.
Sumber: www.wikipedia.com
Gambar 2.2 Cabang-cabang utama dalam Kekristenan.
Setelah Konsili Khalsedon terbentuk Gereja Oriental (Miafi sit) yang menerima
dan mengakui hanya ketiga konsili ekumenis pertama, yaitu Konsili Nicea I,
Konsili Konstantinopel I, dan Konsili Efesus I. Mereka menolak defi nisi-defi nisi
Konsili Khalsedon pada tahun 451 Masehi. Gereja-gereja ini disebut pula gereja-
gereja Oriental Tua, gereja-gereja Maifisit, atau gereja-gereja non-Khalsedon atau
dikenal sebagai gereja-gereja Monofisit. Gereja-gereja ini menolak rumusan teologis
Konsili Khalsedon yang menyatakan bahwa Yesus Kristus memiliki dua substansi
atau hakikat, yaitu sepenuhnya ilahi dan sepenuhnya manusia. Monosifi t berasal
dari kata mono (satu) dan fusis (hakikat, substansi). Menurut pemahaman mereka,
setelah menjelma menjadi manusia Yesus memiliki satu hakikat atau sifat saja, yaitu
ilahi saja atau percampuran antara ilahi dan manusia, seperti manusia setengah dewa.
Gereja-gereja ini terdiri dari Gereja Koptik Mesir, Gereja Koptik Ethiopia, Gereja
Eritrea, Gereja Siria, Gereja Suriah Malankara (Gereja Ortodoks India), dan Gereja
Armenia. Gereja-gereja ini menjalin persekutuan yang erat, namun kepemimpinan
mereka terpisah-pisah, tidak seperti Gereja Katolik Roma yang dipimpin satu orang
paus.
Pada Skisma Besar tahun 1054, terjadi perpecahan antara Gereja Barat (Gereja
Katolik) yang berpusat di Roma yang kini dikenal sebagai Gereja Katolik Roma
dengan Gereja Ortodoks Timur yang berpusat di Konstantinopel. Gereja Ortodoks
Timur dipersatukan oleh iman yang didasarkan pada Tradisi Suci yang diilhami oleh
Kelas IX SMP
52