Page 61 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 61
pekerjaan Roh Kudus. Iman itu diungkapkan terutama sekali di dalam peribadahan,
dan yang paling mendasar dalam baptisan dan liturgi suci. Dalam tradisi Gereja
Ortodoks di Rusia, ibadah dilakukan sambil berdiri di sepanjang kebaktian. Gereja
Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur sama-sama mengakui tujuh sakramen,
yaitu baptisan, krisma (sidi), pengakuan dosa, ekaristi (perjamuan kudus), pernikahan,
pengurapan orang sakit, dan imamat (penahbisan). Namun demikian, Gereja
Ortodoks Timur memberikan keleluasaan kepada setiap gereja untuk menambahkan
sendiri apabila dirasa perlu sakramen-sakramen yang lainnya sehingga jumlahnya
tidak harus tujuh.
Upaya penyatuan gereja antara Gereja Katolik Roma dengan Gereja-gereja
Ortodoks Timur terjadi sekitar tahun 1438, pada Konsili di Florens, Italia. Pada
konsili itu muncul upaya-upaya untuk mengatasi perbedaan-perbedaan teologis
antara gereja-gereja Timur dengan Barat dengan harapan bahwa Gereja Katolik
Roma dapat dipersatukan kembali dengan Gereja-gereja Ortodoks. Beberapa gereja
Ortodoks bersatu kembali dan membentuk Gereja Katolik Timur. Roma menerima
mereka tanpa menuntut mereka menggunakan tradisi-tradisi Gereja Latin (Roma)
sehingga mereka mempunyai warisan liturgis, teologis, spiritual, dan disiplinnya
sendiri. Gereja-gereja yang terbentuk dari penyatuan ini sering juga disebut Gereja
Ritus Timur, meskipun istilah ini sekarang dianggap kurang tepat karena seolah-olah
mereka hanya berbeda dengan Gereja Katolik Roma dalam ritualnya saja. Beberapa
gereja yang tergolong dalam kelompok ini adalah Gereja Katolik Bizantium Albania,
Gereja Katolik Armenia, Gereja Katolik Yunani Belarusia, Gereja Katolik Khaldea,
Gereja Katolik Koptik, Gereja Katolik Ethiopia, Gereja Bizantium di Kroasia, Serbia
dan Montenegro, Gereja Maronit, Gereja Katolik Yunani Melkit, serta Gereja Katolik
Siro-Malabar.
Pada tahun 1517 muncul gerakan reformasi yang melahirkan Gereja-gereja
Protestan. Beberapa ciri utama gerakan reformasi adalah pengakuan terhadap
ketujuh konsili gereja yang pertama yang diadakan hingga 1517. Selain itu, juga
muncul doktrin tentang ketiga sola. Pertama, sola gratia yang menyatakan bahwa
keselamatan adalah anugerah dari Tuhan. Manusia tidak dapat menyelamatkan
dirinya sendiri. Kedua, sola fi de yang mengakui bahwa keselamatan hanya diperoleh
melalui iman kepada Yesus Kristus, dan bukan karena amal atau perbuatan baik.
Dan yang ketiga, sola sciptura yang mengakui bahwa otoritas yang tertinggi adalah
Alkitab, bukan tradisi gereja atau magisterium, yakni pihak yang dianggap memiliki
wewenang untuk menetapkan ajaran gereja, seperti yang terdapat dalam Gereja
Katolik Roma. Oleh karena itulah, gereja-gereja Protestan menolak kedudukan
paus yang oleh umat Katolik Roma dianggap sebagai pemimpin yang harus ditaati
keputusan-keputusannya.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
53