Page 25 - IPS 9
P. 25

(2)  Merancang langkah-langkah penyelesaian proyek dari awal sampai
                         akhir. Pada kegiatan ini, peserta didik mengidentifikasi bagian-bagian

                         produk yang akan dihasilkan dan langkah-langkah serta teknik untuk
                         menyelesaikan bagian-bagian tersebut sampai dicapai produk akhir.
                    (3)  Menyusun  jadwal  pelaksanaan  proyek,  yaitu  menyusun  tahap-
                         tahap pelaksanaan proyek dengan mempertimbangkan kompleksitas
                         langkah-langkah dan teknik penyelesaian produk serta waktu yang
                         ditentukan guru.

                 b)  Pelaksanaan
                    (1)  Menyelesaikan  proyek  dengan  difasilitasi  dan  dipantau  guru,
                         yaitu  mencari  atau  mengumpulkan  data/material  dan  kemudian
                         mengolahnya  untuk  menyusun/mewujudkan  bagian  demi  bagian
                         sampai dihasilkan produk akhir.
                    (2)  Mempresentasikan/mempublikasikan hasil proyek, yaitu menyajikan
                         produk  dalam  bentuk  presentasi,  diskusi,  pameran,  atau  publikasi
                         (dalam majalah dinding atau internet) untuk memperoleh tanggapan
                         dari peserta didik yang lain, guru, dan bahkan juga masyarakat.

                 c)  Evaluasi
                        Evaluasi proses dan hasil proyek dilakukan dengan pelaksanan proyek
                    dan  penilaian  produk  yang  dihasilkan  untuk  mengetahui  ketercapaian
                    tujuan proyek.


                 3) Pembelajaran Discovery-Inquiry
                       Model Pembelajaran Diskoveri (Discovery Learning) diartikan sebagai
                    proses pembelajaran yang terjadi bila pembelajar tidak disajikan dengan
                    pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan peserta didik mampu

                    mengorganisasi  sendiri  hasil  belajarnya.  Sebagai  model  pembelajaran,
                    Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan pembelajaran
                    inkuiri (Inquiry-Learning). Tidak ada perbedaan  prinsip di antara kedua
                    istilah  ini.  Discovery Learning  lebih  menekankan  pada  ditemukannya
                    konsep  atau  prinsip  yang  sebelumnya  tidak  diketahui.  Perbedaannya
                    dengan inquiry ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan
                    kepada peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Dalam
                    mengaplikasikan  metode  Discovery Learning  guru  berperan  sebagai
                    pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
                    belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing
                    dan  mengarahkan  kegiatan  belajar  peserta  didik  sesuai  dengan  tujuan.
                    Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher
                    oriented menjadi student oriented. Bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk




                                                                   Ilmu Pengetahuan Sosial  17
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30