Page 112 - kebudayaan
P. 112

Namun, sebagaimana digambarkan dalam roman Zonder Len-
              tera, kehidupan masyarakat di Hindia Belanda terpisah disebabkan
              aturan kependudukan dan pemerintahan yang ditetapkan Belanda.
              Masyarakat Tionghoa hidup di wilayahnya sendiri dengan pimpinan
              wilayah sendiri, masyarakat pribumi hidup di wilayah sendiri dengan
              pimpinannya sendiri, begitu pula orang Eropa. Karena mereka berjalan
              ke sana kemari, perbenturan dan perselisihan di antara bangsa-bangsa
              tersebut pastilah terjadi.
                  Karya roman  Zonder  Lentera memberikan gambaran nyata
              kehidupan masyarakat di Hindia Belanda pada masa itu. Peristiwa-
              peristiwa dalam karya novel ini terjadi akibat perbenturan atau perte-
              muan antarbangsa. Pengarangnya menganut paham bahwa kedudukan
              bangsa-bangsa itu sama, dan hal tersebut terlihat dalam karya novel
              ini. Ketika orang Tionghoa salah, dia pun harus disalahkan dan tidak
              perlu dibela. Orang Belanda yang jujur dan baik pun berhak dibela dan
              dijadikan teladan. Hal ini membuktikan bahwa kehidupan kebangsaan
              yang diinginkan oleh pengarangnya adalah kehidupan yang sejajar
              dan tidak saling merendahkan antara bangsa-bangsa yang ada. Hal ini
              mempertegas apa yang sudah disampaikan oleh pengarangnya dalam
              roman Drama di Boven Digul.

              C.  Simpulan
              Orang-orang Tionghoa di Indonesia pada masa Hindia Belanda men-
              jadi warga negara kelas dua setelah orang-orang Eropa dan berbeda
              dengan orang-orang bumiputra. Kawasan tempat tinggal mereka juga
              berbeda dengan orang-orang bumiputra dan Eropa. Namun, tetap      Buku ini tidak diperjualbelikan.
              saja dalam hidup dan bekerja mereka bersinggungan dengan orang-
              orang bumiputra dan Eropa. Sebagaimana digambarkan dalam roman
              Zonder Lentera, tokoh wijkmeester Tan Co Lat, seorang Tionghoa,
              memiliki atasan dan harus patuh pada seorang Belanda, commissaris
              politie de stijf. Tan Co Lat bergaul dengan para raden, para priyayi,





                                                 Posisi Peranakan Tionghoa ...  99
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117