Page 111 - kebudayaan
P. 111
baran terwujudnya negeri impian di akhir cerita. Makna dari hal ini
adalah bahwa orang-orang Tionghoa tidak akan ikut campur dengan
persoalan nasionalisme Indonesia. Mereka ada di luar dan bertindak
sebagai pemberi nasihat atau jalan keluar saja. Gambaran yang muncul
adalah bahwa kebangsaan—dalam hal ini dapat dimaknai sebagai
kemerdekaan—dilakukan secara damai dengan menerima semua
orang dari semua bangsa dalam kehidupan yang tenteram. Inilah
warna kebangsaan yang muncul dalam roman Drama di Boven Digul.
Keberagaman dalam kesamaan menjadi warna kebangsaan
dalam roman Drama di Boven Digul. Hal ini merupakan “impian”
dari masa lalu karena warna kebangsaan seperti itulah yang dimiliki
oleh Majapahit.
Kau mesti unjuk bagaimana di jaman dulu, pada seribu taon lalu, kutika
kerajaan Majapahit sedeng berkuasa dan pegang perentah, bukan saja
atas tanah Jawa tapi juga sampe di Borneo, Sumatra, Celebes, Ternate,
Bali, Lombok, dan masalah sampe di Jazirat Melayu, di itu waktu
orang Jawa ada junjung agama Budha atawa Hindu. Sisa-sisa yang
masih katinggalan, seperti Borobudur dan laen-laen candi lagi, selalu
dikagumin di seluruh dunia. Maka ada baek sekalih kalu sekarang dicari
tau, apa macemnya itu agama yang membikin orang Jawa jadi bisa naek
begitu tinggi, senjatanya begitu ditakutin, dan kapal-kapal dagangnya
bisa berlayar sampe di Ceylon dan telok Peirze, Tiongkok dan laen-
laen negri yang jau di sebrang lautan. Ini semua katerangan tentang
kagumilangan dan kamajuannya kasopanan Jawa di jaman dulu, pastilah
membikin timbul nafsu aken kapingin tau, dan dari situ jadi terbuka
jalan aken kau beber itu Dharma dari Budha Gautama (Hoay, 2001: 449). Buku ini tidak diperjualbelikan.
Kutipan ini menjelaskan bahwa corak kebangsaan yang diinginkan
oleh pengarang dalam karya roman ini adalah kebangsaan yang sudah
dimiliki oleh Majapahit pada masa lampau yang berpegang pada ajaran
agama Buddha.
98 Narasi Kebangsaan dalam ...