Page 133 - kebudayaan
P. 133
perekonomian, keagamaan, politik—semuanya merupakan struktur
sosial—kita mendapatkan gambaran mengenai cara-cara manusia
menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan tentang sosialisasi
serta proses pembudayaan yang menempatkan anggota masyarakat
di tempatnya masing-masing (Damono, 2002: 12). Wallek dan War-
ren (1989) membuat klasifikasi hubungan sastra dengan masyarakat,
yaitu (1) sosiologi pengarang yang menitikberatkan status sosial dan
ideologi yang menyangkut pengarang sebagai penulis karya sastra;
(2) sosiologi sastra yang menitikberatkan pada yang tersirat dalam
karya sastra tersebut; dan (3) sosiologi pembaca yang menitikberatkan
pembaca dan pengaruh sosialnya. Lebih lanjut, pandangan pengarang
tentang nilai manusia, menurut Mangunwijaya, dapat diketahui dari
sudut kemanusiaan yang menyangkut eksistensi manusia dalam titik
puncak atau jurang terdalam krisis yang menentukan hidup mati dan
hancurnya manusia (Mangunwijaya, 1988: 48).
B. Mochtar Lubis dan Karyanya
Mochtar Lubis dikenal sebagai penulis novel, cerpen, penerjemah,
dan pelukis pada 1950-an. Dia lahir di Padang pada 7 Maret 1922
dan meninggal di Jakarta pada 2 Juli 2004. Mochtar Lubis mengawali
sekolah di HIS Sungai Penuh, Kerinci, Sumatra Tengah (Jambi) tahun
1936. Pada 1940, ia melanjutkan pendidikan ke Jurusan Ekonomi
di Kayutanam. Selanjutnya, ia rajin belajar bahasa asing dan ingin
melanjutkan pendidikannya di kedokteran, tetapi ayahnya melarang.
Mochtar Lubis juga pernah menempuh pendidikan I Thomas Jefferson
Fellowship. Buku ini tidak diperjualbelikan.
Pada 2 Juli 1945, Mochtar Lubis menikah dengan Siti Halimah
Kartawijaya, mantan sekretaris redaksi harian Asia Raya dari Jawa
Barat. Mereka memiliki dua putra (Indrawan Lubis dan Amran Lubis)
dan satu putri (Yana Zamin Lubis).
120 Narasi Kebangsaan dalam ...