Page 143 - kebudayaan
P. 143

Tanggung jawab guru Isa sebagai guru sangat terlihat dari sikap-
            nya yang baik terhadap anak didiknya dan orang sekitarnya. Meskipun
            ia menghadapi berbagai persoalan, ketika sedang mengajar, guru
            Isa selalu tampil dengan kelembutan dan bukan dengan kekasaran.
            Guru Isa dalam hidupnya tidak pernah melakukan tindak kekerasan
            terhadap orang lain. Guru Isa benar-benar menjadi manusia penyabar
            dan ikhlas dalam menjalani hidup.
                Semenjak ia melewati umur kanak-kanak hingga sampai masa
            tuanya, guru Isa tidak pernah melakukan kekerasan terhadap orang
            lain. Tinjunya tidak pernah dikepalkan untuk memukul orang.

                Kekerasan manusia yang dialaminya hanya apa yang dilihatnya digambar
                hidup atau dibacanya dalam buku-buku.

                Tapi bukan guru Isa. Tidak pernah juga dalam mimpi-mimpi dia
                membayangkan dirinya mempergunakan kekerasan terhadap orang
                lain (Lubis, 1992: 26–27).

                Kesabaran pun diperlihatkan guru Isa terhadap temannya, Hazil,
            yang berselingkuh dengan istrinya, Fatimah. Hazil adalah sahabat baik
            yang selalu bertamu ke rumahnya. Namun, peristiwa perselingkuhan
            itu dipendamnya dalam-dalam demi keutuhan hubungannya dengan
            Fatimah.

                Meskipun guru Isa memiliki keberanian sebagai pejuang
            kemanusiaan, ia tetap memiliki ketakutan. Namun, pada akhir cerita,
            keberanian guru Isa muncul pada saat pembebasan. Pembebasan yang
            didapatnya, yakni pembebasan diri mereka dari segala tekanan yang
            menghantui. Guru Isa pada akhirnya dapat mengatasi ketakutannya     Buku ini tidak diperjualbelikan.
            sendiri hingga ia bisa sembuh dari impotensi. Hal ini tercantum dalam
            penggalan novel berikut.









          130    Narasi Kebangsaan dalam ...
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148