Page 151 - kebudayaan
P. 151
pakan ciptaan pengarang sebagai individu yang pasti berada di tengah
lingkungan sosial tertentu. Selanjutnya, Ratna (2004) menambahkan
bahwa kelas sosial adalah kolektivitas yang menciptakan gaya hidup
tertentu dengan struktur yang koheren. Kelas merupakan salah satu
indikator untuk membatasi kenyataan sosial yang dimaksudkan oleh
pengarang. Dalam visi strukturalisme genetik, kelas yang dimaksud-
kan identik dengan kelas sosial pengarang. Kenyataan ini memiliki
implikasi metodologis dalam kaitannya dengan penelitian sosiologi
sastra yang pada umumnya memandang karya sastra sebagai bagian
yang tak terpisahkan dengan pengarang.
Beriring dengan batasan tersebut, strukturalisme genetik
merupakan teori yang mengupas hubungan antara latar belakang
kehidupan pengarang dan karyanya. Seperti halnya masyarakat,
karya sastra adalah suatu totalitas. Goldmann dalam Damono (1978)
mengemukakan bahwa totalitas karya sastra adalah suatu keutuhan
yang hidup, dan dapat dipahami lewat anasirnya sebagai produk dari
dunia sosial yang senantiasa berubah-ubah. Antara totalitas karya
sastra dan kultural dapat dilihat dari prinsip metode struktural itu
sendiri. Seperti dalam penyataan Yudiono (2009) yang menyebutkan
bahwa prinsip metode struktural adalah mengakui karya sastra sebagai
objek kultural yang otonom sehingga perhatiannya ditujukan kepada
keutuhan atau totalitas karya sastra berdasarkan analisis hubungan
anatrbagian atau antar unsurnya. Selanjutnya Goldmann dalam
Damono (1978) berpandangan bahwa kegiatan kultural tidak bisa
dipahami di luar totalitas kehidupan masyarakat yang telah melahir-
kan kegiatan tersebut. Buku ini tidak diperjualbelikan.
Strukturalisme genetik, menurut Goldmann, merupakan satu-
satunya pendekatan yang mampu merekonstruksi pandangan dunia
pengarang. Strukturalisme genetik tetap berpijak pada struktural-
isme karena tetap menggunakan prinsip struktural yang dinafikan
oleh Marxisme. Genetik karya sastra artinya asal-usul karya sastra.
138 Narasi Kebangsaan dalam ...