Page 102 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 102

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

            udara tinggi masih tampak cukup besar. Namun setelah jatuh
            ke bumi, butiran itu sudah berupa tetesan air hujan yang kecil.

                  Cici terbang sangat rendah sambil asyik mengamati
            jatuhnya air hujan ke permukaan laut.

                  “Inilah yang disebut hujan. Kejadian ini terjadi di lautan,
            juga di daratan,” kata Ibu Cici.
                  Ibu Cici mengajak anaknya melihat jatuhnya air
            hujan di daratan. Mereka terbang rendah ke arah bukit dan
            pegunungan.
                  “Wah, di hutan sini air hujan jatuh mengenai daun. Lalu
            jatuh ke tanah. Lalu ke mana, Bu?” tanya Cici kepada Ibunya.
                  Ibu Cici mengajaknya terbang menyusuri sungai di
            antara bukit yang sedang diguyur hujan.
                  “Lihat! Air itu akan berkumpul ke sungai. Lalu mengalir
            ke laut,” jawab ibu Cici.
                  Sambil tetap terbang rendah di atas sungai, akhirnya
            Cici dan Ibunya sampai di pantai.
                  “Jadi, apakah proses terjadinya hujan itu selalu
            berputar?” tanya Cici.
                  “Benar. Itulah yang disebut siklus. Artinya tahapan
            kejadian yang berulang-ulang,” jawab Ibu Cici.
                  Kini, puaslah hati Cici. Sekarang dia telah tahu proses
            terjadinya hujan. Proses alami yang terjadi pada air di bumi
            ini.
                  “Cici, itulah bukti salah satu kekuasaan Tuhan Yang
            Maha Kuasa. Kita wajib bersyukur atas nikmat ini. Setiap saat
            kita bisa minum air yang segar serta mandi dengan air hujan
            yang sejuk,” kata Ibu Cici.
                  “Kalau begitu, kita mensyukurinya dengan rajin
            beribadah kepada Tuhan,” kata Cici.



                                       91                                                                              91
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107