Page 99 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 99

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

            terbang tinggi sambil mengamati udara panas akibat terjadi
            penguapan air.

                  “Nah, ini adalah daratan luas dan perbukitan hutan.
            Pada siang hari yang panas, air melalui tumbuh-tumbuhan
            itu, terkena sinar matahari sehingga menguap ke udara,” kata
            ibunya Cici sambil menunjuk hutan di bawah mereka.
                  Cici tidak paham penjelasan ibunya. “Bu, mengaup itu
            apa?”

                  “Menguap itu artinya air berubah bentuknya menjadi
            gas uap karena terkena panas. Karena telah berubah bentuk,
            maka gas uap itu memisahkan diri dari air dan naik ke udara,”
            jawab ibunya. “Di udara itulah uap gas tertiup angin. Lama-
            kelamaan berkumpul dan membentuk awan,” kata ibu Cici
            lagi. Cici mengangguk-angguk mendengar penjelasan ibunya.
                  “Selain di daratan, penguapan air menjadi gas juga terjadi
            di lautan pada siang hari yang panas. Ayo kita ke sana untuk
            melihatnya!” ajak ibunya Cici. Lalu anak dan induk burung
            Camar itu terbang rendah menuju pantai dan terus ke laut.
                  Pada siang itu, sinar matahari cukup panas menerpa
            air laut. Tampak samar-samar di atas permukaan air laut, ada
            titik-titik gas penguapan air laut itu. Ibu Cici segera menunjuk
            gas-gas uap itu dan memberitahukannya kepada anaknya.

                  “Cici, lihatlah itu! Air laut yang terpanasi sedang
            berubah bentuk menjadi titik-titik gas. Itulah yang disebut
            penguapan,” kata ibu Cici.

                  Samar-samar, mereka melihat uap gas air laut itu naik
            ke udara.
                  Ibu Cici berkata lagi, “Perhatikanlah! Gas uap air itu
            mulai naik ke udara. Kamu lihat bukan?”
                  Cici  segera  menjawab,  “Benar,  Bu.  Agak  samar  tetapi
            memang ada uap gas yang naik ke udara.”


                                       88                                                                              88
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104