Page 130 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 130

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

                  “Suamiku, coba lihat ke seberang sana! Siapakah
            gerangan hewan itu? Dia sangat gagah dan perkasa. Dia
            memakai lestari (tanduk) yang sangat indah.”
                  Manjangan jantan menoleh ke arah yang dimaksud
            istrinya. Ia melihat seekor hewan yang baru turun dari bukit.
            Hewan itu juga menuju ke arah danau.
                  “Itu namanya Asu. Dia itu sahabat lamaku. Sudah lama
            kami berdua tidak berjumpa,” jawab Manjangan jantan.

                    Ketika Asu tiba di tepi danau, ia melihat Manjangan
            jantan.

                  “Hai Manjangan! Kalian sedang apa di tempat ini?”
            tegur Asu kepada Manjangan jantan.
                  “Iya Asu, jangan heran lagi. Sekarang ini musim kemarau
            panjang. Rumput-rumput di semua tempat menjadi mati.
            Semua sumber air menjadi kering. Kami berdua melanglang-
            buana hingga akhirnya tiba di tempat ini,” jawab Manjangan
            jantan.
                  “Sama juga seperti saya,” jawab Asu.

                  Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, mereka kembali
            minum air danau. Mereka membasahi tubuh masing-masing.
            Setelah selesai minum, ketiganya mencari tempat berteduh
            untuk melepas lelah.

                  “Mana si Asu tadi?” tanya Manjangan betina kepada
            suaminya.

                  “Ooh itu, dia di sana! Di bawah pohon kayu putih
            yang rindang. Dia sedang beristirahat. Mungkin dia masih
            kelelahan,” jawab Manjangan jantan.

                  “Ayo kita beristirahat di sana bersama dengannya,” ajak
            Manjangan betina kepada suaminya.
                  “Ah, kamu ini,” tegur Manjangan jantan. “Kenapa sedari
            tadi kamu selalu memandang si Asu. Saya suamimu sendiri

                                       119                                                                            119
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135