Page 171 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 171

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

                  “Kenapa bisa hancur? Siapa yang menghancurkannya?”
            tanya Sapia.

                  “Tidak tahu,” jawab Pak Basirun.
                  Pak Basirun kemudian menceritakan keadaan kebun
            kepada istrinya. Dia juga menceritakan bahwa dia telah
            membuat perangkap.
                  “Semoga yang merusak kebunmu adalah hewan. Kalau
            manusia, bisa repot kita,” kata Bu Sapia cemas.
                  “Biar saja. Siapa suruh seenaknya merusak kebun milik
            orang,” jawab Pak Basirun kesal.
                  “Kamu tahu sendiri kan, apa saja yang masuk ke
            perangkap itu tidak mungkin lolos,” seru Sapia mengingati
            suaminya.
                  “Saya sudah terlanjur kesal. Kebun itu hampir panen,
            sekarang malah hancur tak tersisa,” ucap Pak Basirun.
                  “Sudah!  Ayo  kita istirahat!  Semoga  perangkapmu
            berbuah hasil.”
                  Keesokan harinya, Pak Basirun berpamitan kepada
            istrinya untuk pergi ke kebun. Pak Basirun membawa bekal
            yang diberikan istrinya. Selama perjalanan ke kebun, Pak
            Basirun terus-menerus memikirkan perangkap yang telah
            dipasangnya.
                  Setibanya di kebun, dia langsung menuju ke tempat
            jebakan yang telah dibuatnya. Alangkah terkejut Pak Basirun
            saat itu melihat jebakannya.
                  “Haaaaa…” teriak Pak Basirun dengan mulut terbuka
            dan mata melotot.
                  Ternyata seekor buaya besar yang masuk ke
            perangkapnya. Anehnya, di bagian kepala sang buaya terdapat
            ikatan kain berwarna merah. Buaya tersebut meronta-ronta
            kesakitan.

                                       160                                                                            160
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176