Page 74 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 74
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
Wilayah kekuasaan yang diberikan kepada Duria
itu diberi nama Waehaka. Kampung Waehaka berada di
wilayah Leksula. Wae berasal dari bahasa Buru yang artinya
air, sedangkan haka berasal dari bahasa Tobelo yang artinya
pemberian. Oleh orang Buru, Waehaka disebut juga Air Kasi.
Disebut seperti itu karena Waeheka merupakan air pemberian
dari saudara laki-laki Lesnussa kepada saudara perempuannya.
Di tengah kampung Waehaka, terdapat sebuah sungai
yang membelah kampung menjadi dua wilayah. Wilayah
satu disebut kampung lama dan wilayah lainnya disebut
kampung baru. Karena terpisah oleh sungai, warga berniat
membuat jembatan untuk menghubungkan kampung lama
dan kampung baru.
Namun, upaya membuat jembatan itu selalu gagal.
Banyak rintangan yang menghambat pembuatan jembatan.
Warga putus asa. Mereka kehabisan akal untuk mendirikan
jembatan di sungai itu.
Melihat situasi itu, Lolong Limau turun tangan. Ia harus
mampu mendirikan jembatan yang menjadi harapan warga.
Ia bekerja keras seorang diri. Meski dilarang istrinya, Lolong
Limau tetap nekat berusaha membangun jembatan.
Subuh-subuh sebelum ayam berkokok, Lolong Limau
meninggalkan rumah menuju sungai. Ia hendak bekerja di
saat warga sedang tidur.
Maka berjalanlah ia ke sungai. Kakinya melangkah
cepat. Tiba di sungai, dia terkejut. Dari pinggir sungai, dia
melihat kapal-kapal besar hilir-mudik di tengah sungai itu.
Kapal-kapal itu sangat banyak.
”Hei, berhentilah melintasi sungai ini!” teriak Lolong
Limau dengan sangat lantang.
Usai Lolong Limau berteriak, tiba-tiba angin bertiup
sangat kencang seolah hendak merubuhkan apa saja yang
63 63