Page 79 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 79

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

                  “Sayembara apa itu Ayah?” tanya Muhamad.

                  “Putra-putraku yang tampan, saya tahu kalian masing-
            masing memiliki kelebihan yang luar biasa. Saya tak pernah
            meragukan kemampuan yang kalian miliki. Tetapi, kerajaan ini
            tidak hanya membutuhkan hal itu. Kerajaan ini membutuhkan
            raja yang mampu bertanggung jawab dan mencintai rakyatnya.
            Oleh karena itu, untuk melihat keseriusan kalian dalam
            memimpin kerajaan ini, saya akan membuat sayembara.
            Kerajaan kita adalah kerajaan yang luas. Hampir seluruh
            dataran Pulau Buru ini kita kuasai. Namun masyarakat yang
            tinggal di kampung-kampung yang terletak jauh dari pusat
            pemerintahan belum sejahtera. Kalian harus pergi menetap di
            kampung-kampung itu untuk menyejahterakan masyarakat di
            sana,” ungkap sang raja.
                  “Sumarlin  anakku,  pergilah  ke  kampung  yang  ada  di
            sebelah utara kerajaan untuk mengamalkan ilmu membuat
            perabotan! Lutfi, engkau pergilah ke kampung di sebelah
            barat kerajaan untuk mengamalkan ilmu bercocok tanam!
            Bobon ke kampung di sebelah timur kerajaan.  Amalkanlah
            ilmu beternakmu, Nak! Muhamad, pergilah ke kampung di
            sebelah selatan kerajaan untuk mengamalkan ilmu-ilmu yang
            dimilikimu!” ujar sang raja. Setelah mendengar perintah sang
            raja, para pangeran pergi menetap di kampung-kampung itu.

                  Dua tahun kemudian, sang raja berkunjung ke
            kampung-kampung tempat para pangeran mengamalkan ilmu
            mereka. Dia melihat perubahan yang luar biasa di kampung-
            kampung itu. Sang raja sangat bangga pada putra-putranya.
            Mereka mampu membangun kampung-kampung itu dengan
            kemampuannya masing-masing.
                  Saat kembali ke kerajaannya, sang raja menyuruh
            pengawalnya  untuk  memanggil  putra-putranya  kembali ke




                                       68                                                                              68
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84