Page 81 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 81
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
“Izinkanlah kami keluar dari istana ini Baginda Raja!”
kata Sumarlin.
“Kenapa begitu putra-putraku?” tanya sang raja.
“Kami ingin membangun kampung-kampung kami
sendiri Ayah. Tetapi tak usah khawatir Ayah, persaudaraan
kami akan tetap terjaga. Bagaimana menurut Ayah?” kata
Bobon dengan suara sayup.
“Baiklah putra-putraku. Jika itu adalah kemauan kalian.
Ayah menyetujuinya, walaupun dengan berat hati. Tetapi,
jagalah persaudaraan kalian jangan sampai persaudaraan
kalian terpecah bela karena perebutan tahta.”
Akhirnya, si bungsu Muhamad mendapatkan tahta
kerajaan. Dia menggantikan ayahnya sebagai raja. Setelah
pelantikan raja dilaksanakan, saudara-saudara Muhamad
kembali ke kampung-kampung yang telah mereka bangun.
Keempat putra raja itu berjanji untuk saling mendukung dan
menjaga ketentraman di wilayah kerajaan milik sang ayah.
70 70