Page 77 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 77

Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru                                              Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru

            putra-putranya itu. Raja tidak mengharuskan anak pertama
            untuk langsung menjadi raja. Sang raja ingin penggantinya
            mampu bersikap adil dan melayani rakyatnya dengan sepenuh
            hati.
                  Suatu hari, sang raja memanggil keempat putranya
            untuk merundingkan siapa yang akan menjadi pewaris
            tahtanya kelak.
                  “Wahai anak-anakku sayang, hari ini ayah memanggil
            kalian untuk membicarakan masalah tahta. Ayah sudah
            semakin tua, ayah ingin menyerahkan tahta ini kepada salah
            seorang dari kalian,” ujar sang raja.
                  Mendengar perkataan sang raja, keempat putra sang
            raja saling pandang. Pancaran persaingan terlihat di mata
            mereka masing-masing.
                  Sumarlin mendekati kursi kerajaan sang ayah. Ia berkata,
            “Sebuah kerajaan bisa menjadi makmur karena rajanya yang
            pandai  dan  bijaksana.  Menenangkan  hati  masyarakatnya
            dengan kata-kata yang indah dan ahli membuat perabotan
            yang indah. Saya rasa sayalah yang cocok menjadi raja.”
                  “Menenangkan hati masyarakat dengan kata-kata
            yang indah dan ahli membuat perabotan yang indah akan
            menyejahterakan rakyatmu?” sahut Lutfi sambil tertawa keras.
            “Kemampuan bercocok tanamlah yang diperlukan oleh rakyat
            untuk mewujudkan kemakmuran seluruh negeri.”
                  Bobon tersenyum miring seraya berjalan ke depan
            kedua kakaknya. “Menenangkan hati masyarakatnya dengan
            kata-kata yang indah dan ahli membuat perabotan yang indah
            dan kemampuan bercocok tanam yang diperlukan oleh rakyat
            agar mewujudkan kemakmuran seluruh negeri, hanyalah
            sebuah omong kosong,” katanya santai. “Aku memiliki
            keahlian di bidang peternakan. Rakyat perlu dibimbing dalam
            beternak untuk bisa melanjutkan kelangsungan hidupnya.”

                                       66                                                                              66
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82