Page 70 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 70
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
elang raksasa mengepakkan sayap dan terbang ke arah
gunung. Keduanya berusaha mencapai gunung yang menjadi
tempat tinggalnya.
Dalam perjalanan menuju gunung Tanusan, kedua
elang rakasa itu kehabisan tenaga. Elang raksasa itu sekarat.
Tiba-tiba, keduanya terjatuh ke pantai Negeri Tifu.
Di pantai Negeri Tifu, elang raksasa itu tergelapar
kesakitan. Erangannya melemah, tak lagi melengking seperti
sebelumnya. Matanya terlihat sayu. Sayapnya tidak bisa lagi
digerakkan. Sesaat kemudian kedua elang raksasa itu tewas.
Beberapa waktu kemudian, pantai tempat jatuhnya
kedua elang itu berubah menjadi Tanifal. Tanifal itu berupa
gundukan pasir putih yang tampak saat air laut surut. Lama-
kelamaan, di atas Tanifal terdapat dua buah batu besar. Konon,
kedua batu itu merupakan dua buah mata burung elang yang
tewas itu.
Tubuh elang raksasa telah menjadi Taniful. Di sekitar
Taniful, berkeliaran burung Guheba. Burung elang yang
berukuran sedang. Burung Guheba menjadi pemandu bagi
nelayan yang mencari ikan. Jika ada sekelompok burung
Guheba di tengah laut, berarti di tempat itu banyak terdapat
ikan. Para nelayan akan ke tempat itu untuk mencari ikan.
Demikianlah kisah burung elang raksasa dari Pulau
Buru.
59 59