Page 65 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 65
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
ELANG RAKSASA DI GUNUNG TANUSAN
Oleh Aisah Papalia, S.Pd.
ada zaman dahulu kala, di Pulau Buru hiduplah dua
Pekor burung yang tinggal di sebuah gunung Tanusan.
Di lereng gunung Tanusan terdapat dua buah liang batu yang
letaknya agak berjauhan. Di kedua liang batu itulah hidup
elang rakasa jantan dan elang raksasa betina.
Kedua burung elang itu menjadi burung berbadan
paling besar di Pulau Buru. Keduanya dikenal sebagai burung
paling ganas di antara burung pemangsa lainnya. Burung elang
jantan dan burung elang betina sangat tangkas menerkam
mangsa. Hewan-hewan buruannya sulit menghindar dari
sergapannya.
Burung elang raksasa itu memiliki kuku yang sangat
tajam. Bulu-bulunya yang rapat mampu melindungi tubuhnya.
Tungkai yang bersisik tebal. Kepala dan matanya besar. Daya
penglihatannya sangat tajam saat memburu mangsa dari
jarak jauh. Tak ada satupun mangsa yang bisa lolos dari
pengamatannya.
Suatu ketika, ada seorang pria pergi ke hutan. Pria itu
sedang menebang pohon yang ada di sekitar lereng gunung.
Tiba-tiba terdengar suara burung elang.
“Koak... Koak... Koak…”
54 54