Page 67 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 67
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
Seperti itulah karakter kedua elang raksasa itu.
Keduanya menjadi elang yang menakutkan bagi warga Pulau
Buru. Elang raksa itu suka mencari mangsanya di laut dan di
darat. Ikan, serangga, dan rusa menjadi santapannya setiap
hari. Warga yang melintasi daerah sekitar perairan Pulau Buru
harus berhati-hati agar terlepas dari serangan kedua elang
raksasa itu.
Elang betina dikenal sebagai hewan yang paling ganas.
Tak ada hewan yang bisa lolos dari serangannya. Karena itu
rusa, ikan, dan serangga lainnya takut padanya.
Saat sangat lapar, elang betina akan memangsa manusia.
Akan tetapi, elang itu tidak pernah memangsa manusia yang
hidup di dekat sarangnya. Keduanya hanya memangsa manusia
yang hendak menggangu daerah Pulau Buru. Terlebih pada
orang asing yang datang melintas di Pulau Buru.
Sepasang burung elang raksasa itu selalu bersama-
sama saat mencari makanan. Mereka mencari mangsa pada
siang hari, sedangkan pada malam hari mereka beristirahat
di sarang masing-masing. Elang betina lebih giat mencari
mangsa dibandingkan elang jantan.
Pada suatu hari ada sebuah kapal yang melintas di
perairan Pulau Buru. Itu kapal saudagar yang ingin mencari
hasil rempah-rempah di Pulau Buru. Namun nahas menjeput
mereka. Elang raksasa betina dengan cepat menuju kapal.
Elang itu melengking dengan sangat keras. Semua awak kapal
menjadi takut. Di saat itu, elang raksasa merusak kapal. Semua
awak kapal diterkam dan dibawa ke sarang untuk menjadi
makanan santapannya.
“Lezat sekali makanan ini,” kata elang betina.
Berita tentang keberadaan elang raksasa yang menerkam
kapal-kapal yang melintas di perairan Pulau Buru telah sampai
ke negeri-negeri lain. Para saudagar yang akan melintas di
56 56