Page 89 - Cerita-Rakyat-Pulau-Buru-Kezia-PDF
P. 89
Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru Antologi CeritA rAkyAt PulAu Buru
Pada suatu waktu, keadaan laut sangat tidak bersahabat.
Ombak besar menghantam pulau. Angin kencang bertiup
dari arah laut ke pulau. Di tengah laut, sebuah perahu layar
terombang-ambing dihempas oleh gelombang yang besar.
Awak perahu tidak mampu mengendalikan perahu. Sebabnya
yakni ombak dan angin kuat telah menghantam perahu itu
bertubi-tubi.
Setelah sekian lama dihempas gelombang, perahu itu
kehilangan keseimbangan. Air laut telah masuk ke dalam
perahu. Beberapa saat kemudian, sebuah ombak yang cukup
besar kembali menghantam perahu itu. Perahu itu terbalik.
Perlahan-lahan tenggelam ke dasar laut.
Awak perahu menyelamatkan diri. Mereka menggapai
apa saja yang dapat menyelamatkan mereka. Sementara itu,
ombak dan angin tak kunjung henti.
Dari pesisir pantai, warga mendengar teriakan minta
tolong dari awak perahu itu. Akan tetapi, tidak ada warga yang
berani menolong mereka karena ombak dan angin terlalu
kuat. Warga yang berada di pesisir pantai khawatir mereka
akan menjadi korban jika berenang ke tengah laut. Warga
hanya mampu melihat dengan perasaan sedih.
Dalam keadaan panik dan takut, awak perahu melihat
sekelompok ikan hiu berukuran besar berenang menuju ke
arah mereka. Sirip ikan itu terlihat jelas. Berarti ikan hiu itu
memang sangat besar. Awak perahu ketakutan tiada tara.
Mereka tidak tahu harus berbuat apalagi untuk menyelamatkan
diri. Para awak perahu hanya pasrah menerima musibah apa
yang akan menimpa mereka.
Sekelompok ikan hiu semakin mendekati para awak
perahu. Gigi hiu yang tajam terlihat dengan jelas. Siripnya
sangat panjang. Tubuhnya sangat besar. Posisi hiu itu sudah
sangat dekat, bahkan ikan hiu itu telah berdampingan dengan
78 78