Page 20 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 20

http://pustaka-indo.blogspot.com
             Yesus tidak pernah mengklaim dirinya suci. Sebagai pengidap
             epilepsi,  saya  kadang  melihat  kilasan  yang  saya  ketahui
             sebagai  sekadar  gangguan  neurologis  semata:  apakah
             penampakan dan kekhusyukan yang dialami orang-orang suci
             itu  juga  sekadar  gangguan  mental?  Tuhan  semakin  tampak
             sebagai  sesuatu  yang  sudah  diterima  begitu  saja  oleh
             manusia.

             Selama  menjadi  biarawati,  saya  tidak  percaya  bahwa
             pengalaman  saya  tentang  Tuhan  adalah  pengalaman  yang
             istimewa.  Gagasan  saya  tentang  Tuhan  telah  terbentuk  di
             masa  kecil  dan  tidak  berkembang  lagi  seperti  pengetahuan
             saya  dalam  disiplin  ilmu  yang  lain.  Saya  telah  memperbaiki
             pandangan  kekanak-kanakan  saya  yang  simplistik  tentang
             Tuhan Bapa; saya telah mendapatkan pemahaman yang lebih
             matang  tentang  kompleksitas  keadaan  manusia  daripada
             yang mungkin saya miliki di masa kanak-kanak. Namun, ide-
             ide  masa  kecil  saya  yang  membingungkan  tentang  Tuhan
             belum berubah atau berkembang. Banyak orang yang tidak
             memiliki  latar  belakang  keagamaan  seperti  saya  mungkin
             juga mendapatkan bahwa pandangan mereka tentang Tuhan
             pun  telah  terbentuk  di  masa  kecil.  Sejak  saat  itu  pula,  kita
             telah meninggalkan hal-hal kekanak-kanakan dan membuang
             gagasan tentang Tuhan masa kecil kita.


             Namun,  kajian  saya  tentang  sejarah  agama  telah
             mengungkapkan  bahwa  manusia  adalah  makhluk  spiritual.
             Ada  alasan  kuat  untuk  berpendapat  bahwa  Homo  sapiens
             juga  merupakan  Homo  religiosus.  Manusia  mulai
             menyembah  dewa-dewa  segera  setelah  mereka  menyadari
             diri  sebagai  manusia;  mereka  menciptakan  agama-agama
             pada  saat  yang  sama  ketika  mereka  menciptakan  karya-
             karya  seni.  Ini  bukan  hanya  karena  mereka  ingin
             menaklukkan    kekuatan   alam;   keimanan   awal   ini




                            ~13~ (pustaka-indo)
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25