Page 512 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 512
http://pustaka-indo.blogspot.com
mengelilingi matahari dengan ayat-ayat biblikal: “Sungguh
telah tegak dunia, tidak bergoyang”; “Matahari terbit,
matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit
kembali”; “engkau yang telah membuat bulan menjadi
penentu waktu, matahari yang tahu akan saat
48
terbenamnya.” Orang-orang gereja sangat terganggu oleh
sebagian pernyataan Galileo. Jika, seperti dikatakannya, ada
kehidupan di atas bulan, bagaimana mungkin mereka itu bisa
merupakan keturunan Adam dan bagaimana cara mereka
meninggalkan Bahtera Nuh? Bagaimana mungkin teori
tentang pergerakan bumi dapat disesuaikan dengan kenaikan
Kristus ke langit? Kitab suci menyatakan bahwa langit dan
bumi diciptakan demi kepentingan manusia; bagaimana
mungkin menjadi demikian jika, seperti yang dikatakan
Galileo, bumi hanyalah salah satu planet yang mengitari
matahari? Surga dan neraka dipandang sebagai tempat yang
nyata, namun sulit untuk menentukan lokasinya di dalam
sistem Kopernikan. Neraka, misalnya, pada umumnya
diyakini berada di perut bumi, tempat yang telah ditetapkan
baginya oleh Dante. Kardinal Robert Bellarmine, seorang
Jesuit yang dimintakan pendapatnya tentang persoalan
Galileo oleh Jemaat untuk Penyebaran Iman yang baru saja
dibentuk, berpihak kepada tradisi: “Neraka adalah sebuah
tempat di bawah tanah yang tidak sama dengan makam-
makam.” Dia menyimpulkan kemungkinan bahwa tempat itu
pasti terletak di pusat bumi, dengan mendasarkan
argumennya kepada “nalar alamiah”:
Yang terakhir adalah nalar alamiah. Tak
diragukan lagi bahwa sangatlah masuk akal
jika tempat setan-setan dan orang-orang jahat
pasti berada di titik yang paling jauh dari
tempat para malaikat dan orang-orang baik
akan tinggal untuk selamanya. Kediaman orang-
orang yang diberkati (sebagaimana yang
~505~ (pustaka-indo)