Page 510 - Karen Armstong - Sejarah Tuhan
P. 510
http://pustaka-indo.blogspot.com
membuat dirinya dapat dikenal. Tidak ada pertentangan
antara sains dan kitab suci: Tuhan telah menyesuaikan
dirinya dengan keterbatasan kita di dalam Alkitab, seperti
layaknya seorang orator yang menyesuaikan pemikiran dan
pidatonya dengan daya cerna pendengarnya. Kisah tentang
penciptaan, menurut Calvin, merupakan sebuah contoh
balbutive (cara berbicara kepada bayi), yang
mengakomodasi proses-proses misterius dan kompleks
dengan mentalitas orang awam sehingga setiap orang
46
mampu beriman kepada Tuhan. Kisah itu bukan untuk
dipahami secara harfiah.
Akan tetapi, gereja Katolik Romawi tidak selalu berpikiran-
terbuka. Pada 1530, ahli astronomi Polandia, Nicolaus
Copernicus, menyelesaikan risalahnya De Revolutionibus,
yang menyatakan bahwa matahari adalah pusat tata surya.
Risalah itu diterbitkan beberapa saat menjelang kematiannya
pada 1543 dan dimasukkan oleh gereja ke dalam Daftar
Buku-Buku Terlarang. Pada 1613, Galileo Galilei mengklaim
bahwa teleskop hasil temuannya telah membuktikan
kebenaran sistem Copernicus. Penemuannya menjadi sebuah
cause célèbre: Galileo dipanggil menghadap Inkuisisi,
diperintahkan untuk menarik kembali keyakinan ilmiahnya,
dan dijatuhi hukuman penjara sampai waktu yang tak
ditentukan. Tidak semua orang Katolik menyetujui keputusan
ini, tetapi gereja Katolik Roma secara instingtif menentang
setiap perubahan sebagaimana semua institusi lain pada
periode ketika pandangan-pandangan konservatif sedang
berjaya. Yang membuat gereja agak berbeda adalah
kekuatannya untuk mendesakkan perlawanannya dan
merupakan mesin yang bekerja secara sangat efisien dalam
memaksakan keseragaman intelektual. Tak pelak lagi,
hukuman atas Galileo mematikan kajian ilmiah di negara-
negara Katolik, meskipun banyak ilmuwan ternama periode
~503~ (pustaka-indo)