Page 190 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 190
Harapan maupun gambaran tentang kehidupan mendatang
seperti dilukiskan di atas merupakan sebuah keniscayaan yang
sulit terelakkan. Pasalnya, hal itu merupakan bagian dari proses
perubahan, dan sejalan dengan aspirasi manusia yang enderung
c
menuntut lebih bebas, otonom, ingin serba cepat, serba ada,
serba nyaman. Di lain pihak, kemajuan teknologi yang makin
canggih, seakan berusaha menjawab seluruh tuntutan hidup
manusia.
Gambaran kehidupan mendatang seperti di atas apakah
sesuatu yang mencemaskan ataukah justru anugerah, khususnya
bagi kaum remaja yang notabene pemilik kehidupan di masa men-
datang? Persoalannya bukanlah kecemasan atau anugerah, me-
lainkan bagaimana menghadapi perubahan-perubahan tersebut
agar memberikan makna bagi kehidupan remaja. Nah, masalah-
nya, apakah para remaja kita siap menghadapi tantangan seperti
itu? Sistem pendidikan dan peran maupun fungsi guru macam
apakah yang diharapkan dapat membantu para remaja mengha-
dapi tantangan ke depan yang begitu kompleks? Untuk men-
jawab persoalan tersebut, lebih dulu kita melihat kondisi inter-
nal remaja dan guru sekarang, serta kecenderungan ideologi,
e
politik, konomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan
(Ipoleksosbud Hankam) di negara kita. Sejauh mana potensi
yang dimiliki oleh remaja dan guru untuk menghadapi kehidupan
masa mendatang dan sejauh mana pula situasi eksternal (Ipolek-
sosbud Hankam) itu turut mempengaruhinya?
1. Lahirnya Generasi Mall
Salah satu fenomena remaja yang khas dan menonjol sejak
pertengahan dekade 1990-an adalah lahirnya generasi malt.
Mereka menghabiskan waktunya untuk kongkoiv-kongkow di mall-
matl sambil mejeng, ngrumpi, dan berfantasi tentang kehidupan
serba enak dan nyaman. Di pusat perbelanjaan serba wah itu
pula, mereka menyantap makanan cepat saji. Tragisnya, trend
gaya hidup remaja malt tidak lagi hanya monopoli kaum muda