Page 284 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 284

keuntungan;   dan  keuntungan   yang besar   dapat  dicapai  bila  ada
              efisiensi  dalam  operasionalnya.

              Mengubah      Paradigma      KKN

                   Bagi  mereka  yang   percaya  otonomi   perguruan   tinggi,  ada
              yang  perlu  dipikirkan secara  mendesak,  yaitu  pentingnya  meng-
              kaji  kembali  konsep  KKN  (Kuliah  Kerja  Nyata).  Menurut   peng-
              amatan  saya,  konsep  KKN   yang  dikembangkan    oleh  banyak  uni-
              versitas  (termasuk Universitas  Atmajaya  Yogyakarta)   belum  ber-
              ubah  dari  konsep   awal  tahun  1970-an.  Padahal   jelas,  kondisi
              sosial  dan  politik nasional  telah  mengalami  pergeseran.  Di  dunia
              LSM,  pendekatan yang    dipakai  pada  1970-an  itu  disebut  sebagai
              chariti/,  lalu  berkembang  ke  developmentalis,  dan  sekarang  ke
              advokasi.  Pergeseran   pendekatan    itu  disesuaikan  dengan  per-
              kembangan    masyarakat.  Tetapi  praktik  KKN  sekarang  ini  belum
              mengalami   perubahan    dari  konsep  awalnya  berupa  pengerahan
              tenaga  mahasiswa    ke  desa-desa.

                   Padahal,  konsep  awal  pengerahan   mahasiswa    ke  desa  yang
              dicetuskan   oleh  Prof.  Dr.  Kusnadi  Harjosumantri     dkk  pada
              waktu   itu  adalah  untuk  memenuhi    kebutuhan   tenaga  terdidik
              di  desa-desa  terpencil,  yang  saat  itu  memang  masih  sangat  ku-
              rang.  Jangankan   orang  yang   berpendidikan    universitas,  yang
              tamat  SD  saja  masih  dapat  dihitung.  Sekarang  kondisinya  lain.
              Di  kampung saya yang miskin saja, sekarang ada     puluhan sarjana
              dari  berbagai  latar  belakang  bidang  studi.  Tetapi  universitas-
                                                            t
              universitas  yang  melakukan   KKN   di  sana, ermasuk  UAJ,  masih
              memakai   pendekatan    sama:  mengirimkan    mahasiswanya    untuk
              tinggal  di  desa  selama  dua-dua setengah  bulan,  membantu  bikin
              plakat-plakat  jalan,  membantu   administrasi  kelurahan,  dan  pe-
              nyuluhan-penyuluhan.     Selesai  program  itu  tidak ada  bekas yang
              tertinggal  kecuali  tulisan-tulisan nama  universitas di  balik plakat-
              plakat  yang  mereka  buat  tadi.


                          s
                   Dulu, ebelum ada    otonomi   perguruan tinggi,  mungkin    me-
              mang  susah  melakukan    perubahan   model   KKN.   Tapi  sekarang,




              284
   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289