Page 285 - Pendidikan Rusak-Rusakan (Darmaningtyas)
P. 285
"
kalau kita yakin ada otonomi" perguruan tinggi, maka mestinya
universitas memiliki kewenangan untuk mendesain kembali
program KKN disesuaikan dengan perkembangan masyarakat.
KKN dengan cara mengirimkan mahasiswa secara massal untuk
tinggal di desa dalam waktu tertentu, sudah tidak sesuai lagi
dengan kondisi zaman sekarang, kecuali seperti dikatakan oleh
Robert Chambers, yaitu sebagai "wisatawan desa". Selebihnya
tidak bermakna banyak, baik bagi masyarakat yang ditinggali
maupun bagi mahasiswa yang bersangkutan. Bila program KKN
diharapkan mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa, maka
paradigma maupun strateginya perlu diubah. Yang saya pikirkan
adalah KKN sebagai bagian dari proses pembelajaran mahasiswa,
tapi sekaligus juga memberikan intensi kepada masyarakat. Ber-
dasarkan konsep itu, KKN bukanlah program pengiriman maha-
siswa ke desa, tetapi program aksi belajar universitas untuk men-
dewasakan mahasiswanya sekaligus membantu masyarakat. De-
sain KKN tergantung pada identitas diri yang akan dibangun
oleh universitas sekaligus gambaran tentang masyarakat yang
diidamkan. Keduanya harus bertemu dalam satu konsep, sehing-
ga mampu membangun suatu sinergi.
Bila identitas diri yang akan dibangun oleh universitas itu
adalah sebagai "universitas kota", misalnya, maka pilihan lokasi-
nya pun perlu di kota, lalu dirumuskan konsep kota seperti apa
yang diidamkan. Perumusan itu tidak bisa hanya dilakukan oleh
orang teknik atau hukum saja, tetapi harus dilakukan bersama-
sama. Lalu nanti ada pembagian peran yang jelas: apa peran
orang teknik, hukum, ekonomi, sosial, dan sebagainya. Konsep
itu tidak mungkin diwujudkan dalam tiga sampai enam bulan
saja, tapi pasti dalam waktu yang panjang. Oleh ebab itu, KKN
s
tidak sekali datang langsung pergi, tetapi mahasiswanya secara
bergantian terus-menerus ada di suatu kawasan tertentu yang
akan dibangun itu sampai kota yang diidamkan itu terwujud;
bisa lebih dari lima tahun misalnya. Meskipun para mahasiswa
yang akan terlibat selalu berganti setiap saat, sekurang-kurang-
nya setiap mahasiswa akan terlibat selama satu tahun agar proses