Page 113 - Tan Malaka - MADILOG
P. 113

menjawab  secara  Dialektika,  sebab  disini  kita  bertemu  dengan  perkara
             yang berseluk-beluk. Pertanyaan seperti ini kita mesti jawab dengan putih
             dan hitam, ialah putih dan tak putih, A dan Non A. Jawabnya kembar, tak
             bisa dipisahkan.
             Tetapi Ueberweg juga cerdik dan bukan keras kepala. Pada tempat lain,
             sesudah berpengalaman lebih banyak, dia juga terangkan kira-kira: Kalau
             bertemu  perkara  yang  simple,  mudah,  kita  mesti  pakai  Logika,  tetapi
             kalau berjumpakan yang sulit, complex, kita mesti pakai perpaduan dari
             dua  pertentangan.  Dia  tiada  menyatakan  Dialaektika,  melainkan
             perpaduan dua pertentangan, ialah perpaduan putih dan hitam, A dan Non
             A yang menurut definisi Ueberweg bermula, tiada boleh terjadi.

             Begitu juga dalam perkara yang termasuk ke dalam daerah pertentangan,
             maka  kita  lebih  dahulu  mesti  tentukan  Dialektika  dan  Logika  masing-
             masingnya.  Kalau  ditanya  dengan  pasti,  bagaimanakah  putusan  Hakim
             terhadap tuan Halal bin Fulus dengan petani tadi, kalau dipandang dari
             pihak Kaum Berpunya, maka kita boleh jawab dengan pasti:  ya. Kalau
             sebaliknya  ditanya  dengan  pasti  pula,  apakah  putusan  itu,  kalau
             dipandang dari pihak Kaum Tak Berpunya, kita juga bisa jawab dengan
             pasti pula: tidak. Kedua jawab itu pasti, cocok dengan Logika:  ya itu ya
             ; tidak itu tidak; ya bukan tidak. (A = A ; A itu bukan Non A). Jadi dalam
             daerah yang pasti ini, ialah dalam daerah salah satu pihak di antara dua
             pihak yang bertentangan, maka kita boleh menjalankan Logika.
             Tetapi  dalam  bulatnya,  abstraknya,  pertanyaan  tadi  sudah  tak  bisa  lagi
             diselesaikan dengan Logika. Kita mesti lari kepada Dialektika. Jadi kalau
             kita  bertanya  bulatnya  saja,  apakah  putusan  Hakim  tadi  adil,  maka
             tiadalah  lagi  bisa  diajwab  dengan  ya  atau  tidak  saja.  Kita  mesti  jawab
             dengan  ya  dan  tidak,  dengan  A  dan  non  A,  kembar.  Satu  penjawab
             berdarah  Dialektika,  walaupun  belum  dapat  latihan  Dialektika,  juga
             menjawab pertanyaan semacam itu dengan pertanyaan pula. Dia bertanya
             dipandang  dari  pihak  manakah  adil  atau  tidaknya?  Dalam  pertanyaan
             yang semacam ini, sudah terkandung jawab yang pasti pula.

             Buat  penglaksanaan  penghabisan,  kita  ambil  perkara  yang  berkenaan
             dnegan tempoh. Memang tempoh penting dalam semua persoalan. Bukan
             saja Scientist yang tajam, tetapi juga Strategist, ahli perang, yang maha
             tangkas dan Diplomat yang piawai (ulung) tiada boleh melupakan Sang
             Tempoh. Buat contoh tiadalah perlu kita panggil kesini Strategis ataupun
             Diplomat.






             112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118