Page 157 - Tan Malaka - MADILOG
P. 157
C. PERLANTUNAN.
Sudah diterangkan pada bagian A, perkenaan sifat Bumi dan Iklim
sebagai Perkakas dan pada bagian B (a, b, c, d, e) perkenaan perkakas
dengan keadaan Ekonomi. Sekarang akan ditunjukkan perlantunan
diantara ketiga perkara itu.
Pada gerakan pertama kita lihat arah gerakan itu dari sifat Bumi dan
Iklim menuju ke Pesawat dari sini menuju keadaan Ekonomi
(Perlantunan antara sifat Bumi dan Iklim dengan perkakas juga ada, tetapi
hal ini nanti akan dibicarakan). Sekarang kita akan perlihatkan arah
membalik dari Keadaan Ekonomi ke Pesawat, dan dari Pesawat ke Sifat
Bumi dan Iklim.
Pada gerakan pertama kita saksikan. Sifat Bumi dan Iklim. Jadi alat
adanya (condition) Pesawat dan Pesawat jadi alat adanya keadaan
Ekonomi. Pada gerakan membalik kita akan saksikan keadaan Ekonomi,
akan jadi alat adanya Pesawat dan pesawat akan jadi alat adanya sifat
Bumi dan Iklim.
Kita sekarang sudah sampai pada keadaan ekonomi yang bersifat
kapitalis. Hal ini oleh semua yang berpolitik sudah umum diketahui di
Indonesia. Surat kabar dan berjenis-jenis perkumpulan sudah cukup
membicarakan hal ini. Dua sifat dari peraturan ekonomi kapitalis, dua
sifat yang berkenaan dengan pasal ini, saya akan kemukakan disini.
1. Penghasilan liar, anarchy in the production ;
2. Persaingan (concurency).
Pada zaman pra-monopoly, sebelum monopoli zaman sekarang, maka
penghasilan liar itu umum sekali. Satu industrialis tak tahu-menahu
dengan kapitalis lainnya, walaupun senegara. Banyaknya hasil
perusahaannya dan harga barangnya ia tetapkan sendiri. Dia tiada
rembukan tentang banyaknya hasil dan harganya itu dengan kawannya.
Pada zaman yang umumnya zaman monopoli ini, terutama Amerika,
beberapa perusahaan bergabung. Gabungan ini menentukan banyak hasil
dan harga barang buat seluruh gabungan, serta banyak hasil dan harga
barang buat masing-masing perusahaan yang bergabung. Jadi dalam
monopoli itu anarchy in production, penghasilan liar, sudah jadi planned
production, penghasilan dirancang, diatur lebih dahulu. Tetapi terhadap
monopoloi lain, baik dalam atau pun diluar negara, penghasilan liar tadi
masih bersimaharajalela. Satu monopoli tiada berembuk dengan
monopoli lain tentang berapa hasil atau harga yang dia mau adakan.
156