Page 235 - Tan Malaka - MADILOG
P. 235

berhubung  dengan  tambahnya  carbon,  diantara  ratusan  ribu  paduan
             carbon kita jumpakan tepung, gemung dan putih telur.

             Sekarang putih telurlah yang akan kita pakai buat titik melangkah. Pada
             putih  telur  ini  kita  jumpakan  hukum  A  =  non  A.  Kalau  kita  bertanya
             apakah telur ini yang Mati atau yang Hidup, maka kita bisa jawab dengan
             ya  semata-mata  atau  t  i  d  a  k  semata-mata.  Logika  sudah  terlepas
             kekuasannya pada titik ini. Kita mesti bernaung dibawah Dialektika. Kita
             mesti jawab dengan  y a dan t i d a k. Putih telur ialah sesuatu sipang,
             kedaerah yang Hidup dan kedaerah yang Mati.
             Menurut  garis  besarnya  saja  dalam  sejarahnya  putih  telur  pada  panas
             yang turun dari sederajat demi sederajat kita mesti sampai kesaat baru
             itu  lama.  A  itu  non  A.  Akhirnya  sesudah  yang  Hidup  (Biology)  pada
             tingkat eskarang dianggap sebagai satuan (unit) dari yang Hidup. Cel tak
             bisa dibagi lagi. Kalau dibagi kita tak mendapatkan  yang kita sekarnag
             namakan  yang  Hidup  lagi.  Kalau  seandainya  Cel  yang  dianggap  lebih
             dulu dari pada putih telur, maka lakon tadi berjalan sebaliknya yakni dari
             cel ke putih telur. Hal mana yang dulu itu tak penting pada bagian ini.
             Yang penting ialah a p a dan b a g a i m a n a berlakunya undang sejarah
             Yang  Hidup  itu.  Pada  ilmu  yang  bersangkutang  (seperti  Biology  dsb).
             dengan Logika dan perkakasnyalah terserah kewajiban buat menentukan
             mana yang pertama mana yang kemudian, diantara tiap-tiap buktinya. Cel
             pada  satu  pihak  membatalkan  benda  yang  dibelakang  sejarahnya  ialah
             putih  telur  tadi.  Tetapi  terhadap  pada  benda  didepan  sejarahnya  ia
             bermuka dua. Ia adalah simpang  buat dua  arah. Ia adalah  A = Non A.
             Satu arah menuju pertumbuhan. Arah yang lain menuju ke Hewan. Pada
             cel  pertama  sekali  didapat  benda  kedunya  “baru  dan  lama”,  tumbuhan
             dan hewan; A = Non A.

             Terus  sejarah  berjalan  selangkah  demi  selangkah,  sampai  ke
             “pembatalan  kebatalan”.  Sekarang  kita  pasti  bisa  memisahkan
             tumbuhan  dari  hewan.  Tumbuhan  itu  tidak  lagi  hewan  dan  hewan  itu
             tidak lagi tumbuhan, seperti pada satu saat yang lampau.

             Tidalah  disini  akan  kita  ikuti  sejarahnya  bermacam-macam  tumbuhan
             yang  masih  Hidup  diseluruh  bumi  kita  ini  saja  atau  pun  yang  sudah.
             Tiadalah kita bisa dan perlu mengikuti sejarahnya kurang lebih 2.000.000
             jenis  hewan  yang  masih  hidup  di  bumi  dan  yang  sudah  punah  tetapi
             ditemui  tulang-belulangnya  terkubur  di  daratan  dan  lautan.  Yang  akan
             kita  majukan  Cuma  undang  sejarahnya  saja.  Undangnya  itu  tiada  lain
             melainkan  undang  yang  berlaku  pada  Benda  terkecil,  benda  yang  kita




             234
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240