Page 236 - Tan Malaka - MADILOG
P. 236

namai mati itu dan  yang terbesar ialah Alam Raya: bermula perubahan
               bilangan  menjadi  perubahan  sifat,  sampai  ketingkat  pertengahan:  A  itu
               sama  dengan  non  A,  baru  itu  lama,  akhirnya  berlaku  pembatalan
               kebatalan.
               Begitulah dalam garis besar saja pada sejarah Yang Hidup dalam jutaan
               tahun  dari  Yang  Hidup  bercel  satu  saja  dari  pada  Amuba  yang  hidup
               dalam  air  tadi  lama-kelamaan  kita  sampai  pada  ikan  yang  emmpunyai
               banyak  cel  dan  akhirnya  pada  amfibi:  binatang  yang  hidup  di  air  dan
               daratan seperti kodok.
               Menurut hukum Dialektika tadi, maka radai (fins) yang kita dapati pada
               gerundang  seperti  pada  ikan  sudah  berganti  menjadi  kaki  pada  kodok.
               Insang  pada  gerundang,  seperti  terdapat  pada  ikan,  ialah  teman
               sealamnya,  sudah  menjelma  menjadi  rabu.  Didarat,  dimana  udara  lebih
               membutuhkan  sokongan  (tongkat)  dari  pada  didalam  air,  maka  kaki
               tangan kodok boleh dipakai sebagai tongkat. Kaki tangan boleh dipakai
               pula buat bergerak serta jari boelh dipakai buat memegang dan memeluk.
               Tata  saraf  (nervous-system)  yang  terbawa  oleh  kemajuan  tulang-
               belulangnya kaki tangan bisa maju dalam kehidupan pada keadaan baru.
               Pilihan alam diantara anggota yang cocok dalam pertarungan seru dan tak
               habis-habisnya,  yang  mesti  di  alami  sang  kodok,  pertukaran  anggota
               sedikit  demi  sedikit,  dari  bapak  turun  keanak,  kecucu-kecicit  akhirnya
               menimbulkan  y  a  dan  b  u  k  a  n,  kodok.  Sampai  kita  pada  hukum
               pembatalan kebatalan, ke binatang MENJALAR seperti ular dsb. disini
               faktor  (perkara)  baru,  yang  penting  buat  yang  hidup  umumnya  dan
               manusia terkhususnya, timbul ailah  menampakkan dirinya lebih terang:
               otak  Yang  dinamai  otak  depan  itu  pada  binatang  yang  menjalar  lebih
               besar dari pada yang terdapat pada ikan dan kodok. Tiada mengherankan
               karena  keadaan  didarat  dan  pertarungan  didarat  adalah  bermacam-
               macam.  Perubahan  hawa,  angin,  topan,  hujan,  panas,  sejuk,  dsb  lebih
               berpengaruh  pada  binatang  yang  hidup  di  darat  dari  pada  yang  hidup
               didalam air mencari makanan buat diri, kawan dan anak didaratan yang
               penuh dengan musuh dan bencana alam sendiri, menuntut anggota yang
               lebih sempurna dari pada ketika hidup dalam air. Alam memilih anggota
               yang cocok  buat pertaruan seru sengit  yang  tak putus-putusnya itu dan
               memusnahkan  anggota  yang  janggal  (Darwinisme).  Turunan  terus-
               menerus  memajukan  anggota  yang  baik  tadi.  Seperti  pemeriksa  hewan
               terpelajar  dalam  tempo  yang  sedikit  saja  bisa  menyaksikan  perubahan
               sedikit  demi  sedikit,  demikianlah  hewan  dalam  pertaruan  jutaan  tahun
               bisa  membutktikan  perubahan  bilangan  menjadi  perubahan  sifat.  Kita



                                                                                         235
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241