Page 27 - Tan Malaka - MADILOG
P. 27

BAB I

                                    LOGIKA   MISTIKA




             Demikianlah Firmannya Maha Dewa Rah :
             Ptah : maka timbullah bumi dan langit.
             Ptah : maka timbullah bintang dan udara.
             Ptah : maka timbullah sungai Nil dan daratan.
             Ptah : maka timbullah tanah-subur dan gurun.

             Jika saya silap mencatat (di luar kepala) Firmannya Maha Dewa Rah
             itu, maka silapnya itu tak akan beberapa. Tetapi saya pikir maknanya
             sudah  tersimpul  pada  catatan  di  atas  ini.  Firman  Maha  Dewa  Rah
             sudah tentu banyak juga kawannya di dunia sekarang. Firman Maha
             Dewa Rah sudah cukup, memberi gambarannya LOGIKA MISTIKA
             atau logika yang berdasarkan rohani.

             Negara-kuno,  yang  kita  kenal  paling  tua  dan  paling  unggul,  ialah
             Negara Egypte, yang sekarang juga dinamai Mesir. 6000-8000 tahun
             dahulu penduduk Mesir sudah tersusun di bawah perintahnya Pharao,
             yang  juga  menguasai  hidup  dan  mati  rakyatnya.  Maha  Dewa  Rah
             yakni  Dewa  Matahari,  ialah  Dewa  yang  terkuasa  di  antara  beberapa
             dewa.

             Para  pemirkir  Egypte,  yang  di  antaranya  banyak  sekali  menurunkan
             ilmu dalam hal obat-obatan, hitung-menghitung dll, kepada beberapa
             negara  lain  di  luar  Egypte,  seperti  Punisa,  Yunani  dll,  tentu  juga
             memikirkan  asalnya  bumi  dan  bintang,  memikirkan  asalnya  dunia
             yang terkembang.
             Rah adalah Dewa Matahari, ialah Rohani, yang lebih dahulu adanya
             dari  pada  dunia,  bumi,  dan  bintang  dan  langit.  Maha  Dewa  Rah
             tentulah sempurna, yakni Maha Terkuasa, asal dari pada semua benda
             yang ada di dunia ini. Dengan Firman yang berbunyi Ptah saja Bumi,
             Langit, Bintang, beribu juta, sungai nil dan gurun Pasir bisa timbul.
             Timbulnya itu adalah pada satu saat saja, sesudah perkataan Ptah tadi
             difirmankan. Jadi rohanilah yang pertama, zatlah yang kedua. Zat ini
             berasal dari Rohani. Bukan sebaliknya, yakni rohani yang berasal dari
             zat.





             26
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32