Page 32 - Tan Malaka - MADILOG
P. 32

tambahan  tadi.  Jumlah  di  alam  tetap  saja  seperti  dahulu.  Tak  ada
               tambahnya  dan  tak  ada  pula  kurangnya.  Seandainya  bumi  kita
               sekarang ini mempunyai jumlah zat X kg, tetapi besok Cuma X-y kg,
               maka  yang Y kg  itu boleh kita  cari  pada  tumbuhan, hewan  ataupun
               manusia yang menerimanya. Jumlahnya di dunia tetap X kg juga.

               92 elemen zat-asli yang dikenal sekarang, yang ada di bumi dan udara
               kita  pulang  pergi,  tumbuh  atau  mati,  menjelma  menjadi  tumbuhan,
               hewan dan manusia dan kembali pula ke tanah atau udara. Jumlahnya
               tetap,  berpadunya  atau  berpisahnya  berlaku  menurut  undang  yang
               tetap.  Hilang pada  satu  tempat,  terdapat pada  tempat yang  lain.  Tak
               ada  tambah  jumlahnya.  Tak  pula  ada  kurangnya.  Benda  itu  tetap
               jumlahnya. Kodrat (energy) itu tetap pula jumlahnya, di dunia ini, di
               bumi  dan  sekalian  bintang  di  langit,  serta  di  udara  yang  terdapat  di
               alam ini.

               Tadi  LOGIKA   MISTIKA  mendapat  bantahan  dari  UNDANG
               PERTUMBUHAN  (The Law of Evolution). Dalam uraian kita di atas
               ini,  kita  lihatlah  perbantahan  yang  lain.  Logika  MISTIKA  pertama
               berbantah  dengan  Undang  Tentang  Ketetapannya  Jumlah  Kodrat  Di
               dunia ini (Joule). Bertentangan pula dengan kawannya ialah Undang
               Ketetapan  Jumlah  Benda.  Sama  sekali  tiada  bisa  dicocokan  dnegan
               Undang  Perpaduan  yang  tetap  (Dalton).  Diperingatkan  lagi,  bahwa
               Maha Dewa RAH dalam kurang dari sekejap mata, dengan kata PTAH
               saja, menimbulkan berjuta-juta bintang, bumi dan langit.

               Pertama  disini  kita  lihat  kejadian  yang  berlawanan  dnegan  common
               sense,  pikiran  sehat.  Baik  dalam  kamarnya  ahli  pisah  ataupun
               diluarnya  tak  pernah  kita  menyaksikan  satu  kata  bisa  menimbulkan
               benda.  Dalam  dongeng  atau  cerita  memang  kita  cukup  menjumpai
               kegaiban  itu.  Tetapi  dalam  40  tahun  belakangan  ini  saja,  di  antara
               2.000.000.000  manusia  itu  belum  pernah  saya  dengar  satu  makhluk
               yang bisa dengan kata saja menimbulkan seekor macan, jangankan lagi
               Bumi  atau  Bintang.  Rohani,  kata  kosong,  menurut  pikiran  sehat  tak
               bisa  menimbulkan  benda.  Tak  ada  itu  tak  bisa  menimbulkan  ada.
               Dalam  dialektika  Idealisme  kita  bisa  menjumpakan  kosong
               mengandung arti ada, atau tak ada mengandung arti ada. Tetapi dalam
               logika ataupun Dialektika yang berdasarkan kebendaan, hal itu adalah
               mustahil,  satu  omong  kosong.  Lapar  tak  berarti  kenyang  buat  si






                                                                                          31
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37