Page 34 - Tan Malaka - MADILOG
P. 34

dikenal  oleh  undang  yang  mengenai  zat,  bukanlah  ia  RAH  lagi,
               bukanlah ia tekuasa lagi, bukanlah pula DIA maha sempurna dan maha
               suci lagi !

               Belumlah lagi habis saya tuliskan yang diatas ini, maka menjelmalah
               di depan saya rohnya para pemikir Egypte. Mereka dengan kawannya
               para  ahli  kegaiban  yang  ada  di  sekitar  kita  sekarang  membantah
               dengan  keras.  Dewa  RAH  menimbulkan  zat  dengan  segala  undang
               yang dipakai dalam ilmu PASTI sekarang supaya sesudah ditimbulkan
               itu,  alam  bisa  bekerja  sendiri  menurut  undangnya  sendiri.  Buat
               menyelidiki  yang  di  belakang  ini  saya  tiada  perlu  memakai  cara
               membantah  dengan  mengandaikan  seperti  di  atas  tadi,  yang  dalam
               Ilmu Logika dinamai cara reductio ad absurdum. Menurut cara itu tadi
               rohani  itu  sebentar  diandaikan  zat.  Sekarang  boleh  saya  pakai  cara
               yang lazim dipakai oleh orang desa ialah menghitung dengan memakai
               jari.

               Kini  persoalan  bukanlah  lagi  mana  yang  bermula  Zat  ataukah  Roh,
               melainkan  siapa  yang  terkuasa  Dewa  RAH  ataukah  ALAM?  Tiga
               jawab yang mungkin, dan tiga jari pula yang perlu dipakai.
                   1.  Dewa Rah lebih kuasa dari Alam dan Undangnya.

                   2.  Dewa Rah sama kuasa dengan Alam dan Undang Alam.

                   3.  Dewa Rah kurang kuasa dari Alam dan Undang Alam.
               Balik  kita  kejari  ke  1,  yakni  pada  telunjuk  yang  mengatakan  bahwa
               Dewa Rah lebih kuasa dari Alam dan Undangnya!

               Menurut  Ilmu  Bintang  zaman  sekarang,  maka  jutaan  Bintang  dan
               Bumi beredar menurut Undang yang pasti, ialah undangnya Newton.
               Undang itu diakui syah, dipelajari di sekolah, dan dipakai oleh Ahli
               Bintang  buat  menghitung  hal  yang  berkenaan  dengan  bumi  dan
               bintang.  Undang  Newton  tetap  diakui  syahnya,  walaupun  Einstein
               dalam  beberapa  perhitungan  bisa  mendapatkan  hasil  yang  lebih  jitu.
               Kalau  undang  alam  yang  dilukiskan  oleh  Newton  itu  jatuh,  ataupun
               satu menit saja berhenti, maka kacau balaulah jutaan bumi dan bintang
               tadi. Tetapi selama Ilmu Pasti lahir dan ahli-ilmu-pasti memperhatikan
               jalannya  Bumi  dan  Bintang  ini,  belumlah  satu  saat  juga  undang
               gerakan bintang itu dapat perkosaan. Belum pernah Maha Dewa RAH
               –  yang  mestinya  masih  ada  menahan  matahari  naik,  atau  mencegah
               matahari turun Pasti Rah tak akan bisa.



                                                                                          33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39