Page 38 - Tan Malaka - MADILOG
P. 38

terang,  cocok  dengan  riwayatnya  perjuangan  proletar  dan  kapitalis
               dalam  politik.  Kadang-kadang  idealis  di  luarnya  itu,  materialis  di
               dalamnya,  sarinya;  Spinoza,  kadang-kadang  materialis  di  luarnya,
               tetapi di dalamnya idealis.

               Menurut  pemisahan  yang  diadakan  oleh  Engels,  maka  pada  barisan
               idealis,  kita  dapati  penganjur  terkemuka  sekali  seperti  Plato,  Hume,
               Berkeley  yang  berpuncak  pada  Hegel.  Pada  barisan  materialis,  kita
               dapati  Heraklit,  Demokrit  dan  Epikur,  di  masa  Yunani,  Diderot,
               Lamartine  di  masa  revolusi  Perancis  yang  berpuncak  pada  Marx-
               Engels.  Di  antaranya  itu  didapati  banyak  ahli  filsafat  campur  aduk
               scientists, setengah idealis setengah materialis.

               Biasanya  musuh  proletar,  menerjemahkan  dan  menyamarkan
               "materialisme" itu sebagai ilmu yang berdasar atas daya upaya mencari
               kesenangan hidup tak terbatas; makan sampai muntah, minum sampai
               mabuk,  kawin  dan  cerai  sesukanya  saja.  Sedangkan  idealisme  itu
               diterjemahkan  dan  dijunjung  tinggi  sebagai  satu  ilmu  berdasarkan
               kesucian yang paling tinggi, lebih memperhatikan berpikir dari pada
               makan,  dan  kebudayaan  yang  sampai  menjaduhi  kaum  ibu  seperti
               seorang  santri,  resi.  Dalam  keadaan  yang  benar,  dalam  kehidupan
               mereka,  kita  tidak  sekali  dua  kali  berjumpa,  dengan  seorang  yang
               memangku  paham  idealis  berlaku  sebaliknya  dari  persangkaan  itu,
               sedangkan dalam kalangan materialis banyak kita dapati orang hidup
               dengan segala sederhana dan seperti suami dan bapak yang setia.

               Idealis  dan  materialis  yang  dijadikan  Engels  sebagai  ukuran  buat
               memisahkan  para  ahli  filsafat  dalam  dua  barisan,  semata-mata
               berdasarkan  atas  sikap  yang  diambil  si  pemikir,  ahli  filsafat  dalam
               persoalan  yang  sudah  kita  tuliskan  lebih  dahulu,  yakni  mana  yang
               pertama,  primus,  mana  yang  kedua.  Benda  atau  fikiran,  matter  atau
               idea.  Yang  mengatakan  pikiran  lebih  dahulu,  itulah  pengikut
               idealisme,  itulah  yang  idealis.  Yang  mengikut  materialisme,  itulah
               yang materialis. Hidup segala sederhana, atau mau segala lebih dengan
               tiada  memperdulikan  kesehatan  diri  sendiri,  dan  kebaikan  buat
               masyarakat  itu  bergantung  kepada  watak  masyarakat,  dan  didikan
               masing-masing orang.

               Dengan  memakai  pemisahan  yang  diadakan  oleh  Engels,  filsafat
               menjadi  persoalan  yang  mudah  bagi  kita.  Dengan  mengambil  satu
               contoh, satu model saja, kita bisa ketahui seluk beluknya perkara yang



                                                                                          37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43