Page 43 - Tan Malaka - MADILOG
P. 43

sekarang pertentangan buruh dan kaum modal. Pertentangan klas yang
             berdasar atas pertentangan ekonomi itulah yang menjadi kodrat buat
             menumpu masyarakat pada satu bentuk ke bentuk yang lain, dari satu
             tingkat ke tingkat yang lain. Dari masyarakat berdasarkan perbudakan
             ke  masyarakat  berdasar  keningratan,  ke  masyarakat  berdasar
             kemodalan. Jadi pertentangan itu bukan pertentangan ide saja, seperti
             menurut  paham  Hegel  –  nanti  akan  diteruskan  –  tetapi  pertentangan
             barang yang nyata, pertentangan antara dua klas besar yang berjuang,
             yang sekarang terus berjuang.
             Pertentangan  klas,  ialah  klas  manusia,  ialah  barang  yang  nyata  itu,
             berdasar  atas  pertentangan  ekonomi  yang  dipertajam  oleh  kemajuan
             tehnik. Tehnik yakni perkakas yang dipakai dalam pergaulan, perkakas
             yang pada zaman ini dimiliki oleh kaum berkuasa dan kaum berpunya,
             menjadi  alat  adanya  perjuangan  klas  itu.  Semua  perkakas  dan  klas
             manusia,  yang  menjalankan  peranan  dalam  sejarah  kita  manusia  ini
             adalah  barang  yang  nyata  semuanya.  Peranan  sejarah  itu,  tiadalah
             dibikin  dan  dikemudikan  oleh  Absolute  Idee  itu,  sebagaimana  juga
             sejarah  tumbuhan-hewan-manusia,  bumi  dan  binatang  tidak
             dikemudikan oleh Dewa  Rah, Rohani, Ahimsa dsb.

             Sebagaimana bumi dan bintang berjalan, bersejarah, menurut undang
             tarik  menarik  yang  didapat  oleh  Newton,  sebagaimana  tumbuhan-
             hewan  dan  manusia  bersejarah  menurut  undang-evolusinya  Darwin,
             beginilah  sejarahnya  masyarakat  manusia  bersejarah  menurut
             undangnya Historisch-Materialisme (Sejarah Materialisme), yang juga
             dinamai Dialektika Materialisme.

             Dengan lahirnya Marxisme, maka Hegelisme berbelah dua: Dialektika
             Idealistis  dan  Dialektika  Materialistis.  Yang  pertama  dipegang  oleh
             kaum yang bermodal dan berkuasa dengan pengikutnya, yang kedua,
             oleh  kaum  proletar  yang  revolusioner.  Di  antara  dua  filsafat
             bertentangan  tadi,  sudah  tentu  ada  bermacam-macam  filsafat  bukan
             buat bertarung. Hegelisme yang memang revolusioner terhadap kaum
             Ningrat  Jerman,  tetapi  kontra  revolusioner  terhadap  kaum  Proletar,
             sudah tentu baik buat tempat berlindungnya kaum reaksioner seperti
             kata  Marx:  "Dalam  bentuknya  yang  reaksioner,  Hegelisme  menjadi
             adat, sebab bentuk ini menerjemahkan keadaan yang ada".

             Idealisme tak akan mati selama masih ada perjuangan klas ini, selama
             ada  kaum  yang  menghisap  dan  menindas.  Kaum  hartawan  yang



             42
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48