Page 47 - Tan Malaka - MADILOG
P. 47

Pemeriksaan  atas  tumbuhan  jatuh  pada  Ilmu  Tumbuhan,  dan
             pemeriksaan atas hewan dan manusia jatuh pada Ilmu Hewan dan Ilmu
             Manusia. Ilmu Hidupnya asal dan penjelmaannya Tumbuhan, Hewan
             dan Manusia, jatuh pula pada Biology, satu Ilmu yang boleh dikatakan
             muda,  dan  banyak  sekali  mengandung  arti  buat  kita.  Umpamanya
             perkara evolusi atau pertumbuhan otak dan Pikiran dari otak binatang
             sampai ke otak manusia.

             Sudahlah  tentu  satu  Ilmu  dengan  yang  lain,  ada  seluk  beluk  dan
             perhubungannya,  Ilmu  Alam  dan  Ilmu  Kimia,  mesti  diketahui  ahli
             yang  mempelajari  Ilmu  Kedokteran.  Begitu  pula  agriculture,  Ilmu
             Pertanian  tak  bisa  berpisah  dari  Ilmu  Alam  dan  Ilmu  Kimia  tadi.
             Demikianlah  pula  seorang  Insinyur,  jatuh  dan  berdiri  dengan  Ilmu
             Alam dan Matematika.

             Syahdan, maka masing-masing Ilmu di atas tadi, disebabkan kemajuan
             pergaulan  kita,  kemajuan  industri,  perniagaan  dan  pesawat  terpaksa
             dipecah-pecah  lagi,  terpaksa  di-"specialiceer"  lagi,  terpaksa
             dipencilkan dan diistimewakan lagi. Dengan begitu perkara yang tiada
             berkenaan  bisa  disingkirkan  dan  waktu  itu  boleh  dipakai  buat
             memeriksa  dan  memperdalam  perkara  yang  diistimewakan  itu.  Ilmu
             Kedokteran  sudah  pecah  menjadi  kedokteran  umum,  perkara  gigi,
             telinga,  mata,  kanak-kanak  dsb.  Adalah  bahaya  buat  Science,  kalau
             pecah-pecahan  itu  (pada  Ilmu  yang  sudah  banyak  itu)  akan  pecah
             terus,  dengan  tidak  lagi  mengetahui  perhubungan  satu  Ilmu  dengan
             Ilmu yang lain.

             Bahaya  itu  kebetulan  sudah  diketahui  dan  amat  dipelajari  muslihat
             buat  menjauhkannya.  Kalau  saya  tak  salah,  maka  perkataan  filsafat
             sekarang  diterjemahkan  juga  buat  menggambarkan  daya  upaya
             mempersatukan Ilmu bermacam-macam itu, jadi buat memeriksa seluk
             beluk dan perhubungannya. Dengan begitu, maka si Scientist, si Ahli
             mungkin  kehilangan  hutan,  karena  sangat  memperhatikan  pohon-
             pohon saja.
             Lupa garis besar, karena senantiasa memperhatikan garis yang kecil-
             kecil saja. Daya upaya semacam inilah sekarang yang sering diartikan
             oleh perkataan filsafat. Bukan lagi sikap yang diambil oleh ahli filsafat
             purbakala, yang dengan memangku tangan dan tafakur, bertanyakan:
             "Apakah artinya Alam dan apakah artinya pikiran itu?" Demikianlah
             kalau kita peramati kemajuan Ilmu Filsafat tadi, maka kita lihat pada



             46
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52