Page 48 - Tan Malaka - MADILOG
P. 48

Zaman  Tengah  tahun  478-1492  si  pencari  Hakekat  dilekati  oleh
               Ketuhanan. Kaum Scolastic, namanya di Eropa Barat tak bisa mencari
               hakekat itu, kalau persoalan itu tiada digarami, dilimaui (dijeruki) dan
               dimasak  dengan  God  dan  agama  ialah  agama  Nasrani.  Sesudah  itu,
               pada zaman borjuis filsafat tadi sudah susut pada persoalan "Jasmani
               dan Rohani", badan dan pikiran. Sudah lama pula filsafat ini jatuh ke
               tangan psychology, Ilmu jiwa, Ilmu yang memeriksa "the working of
               the  mind"  kerjanya  otak.  Ilmu  ini  tidak  lagi  direnungkan  oleh  si
               pemikir  di  atas  kursi  malas  dalam  otaknya  saja,  melainkan  sudah
               dimasukkan  ke  laboratorium.  Disinilah  otak  binatang  dan  manusia
               dipisah, diperiksa, diexperimentkan, diperalamkan. Disinilah instinct,
               yakni pikiran hewan, perasaan, kemauan hewan dan kecakapan hewan
               dalam belajar, diperiksa, diperalamkan, diuji dan dibandingkan dengan
               akal, perasaan dan kemauan manusia. Experimentalis William James
               dan Thorndyke di Amerika, Pavlov di Rusia dan experimentalis yang
               lain,  banyak  mengumpulkan  pengalaman  yang  berharga  dan  masih
               banyak persoalan yang mesti diperalamkan dan diuji oleh Ilmu yang
               muda tetapi sangat menarik hati. "Ketahuilah dirimu sendiri “. Inilah
               sari  persoalan  dari  seorang  ahli  filsafat  Yunani  yang  terkenal  ialah
               Socrates.

               Sekarang persoalan ini sudah menjelma menjadi pemeriksaan atas "the
               working  of  the  mind",  kerjanya  otak,  yang  sudah  dimasukkan  ke
               laboratorium  bersama  dengan  Ilmu  lain-lain  yang  berdasarkan
               experiment, pengalaman.

               Filsafat  bertukar,  artinya  bertukar  rupanya  dan  pecah  belah  menjadi
               beberapa ilmu yang berdasarkan experiment.

               Engels  sudah  mendapat  kesimpulan,  bahwa  sisanya  filsafat  ialah
               Dialektika  dan  Logika.  Semua  cabangnya  yang  lain  jatuh  pada
               bermacam-macam  Ilmu  Alam  dan  sejarah,  ialah  sejarah  masyarakat
               Indonesia.
               Marx  memandang  dari  sudut  pertarungan  klas,  berkata  dalam  11
               thesis: Die Phylosophen haben die Welt nur verschienden interpretiert.
               Es komt aber daraufan die Welt zu veraendern. Para ahli filsafat sudah
               memberi  bermacam-macam  pemandangan  tentang  dunia  itu.  Yang
               perlu ialah menukar (merubah) dunia itu!






                                                                                          47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53