Page 45 - Tan Malaka - MADILOG
P. 45
Dan memperlihatkan idealisme yang sebetulnya jadi dasar filsafat
mereka.
Di Rusia usahanya Lenin dan Plechanoff, (yang dalam kalangan
Marxisten di Rusia sendiri sering saya dengar bahwa Plechanoff lebih
besar dalam ilmu filsafat dari pada Lenin), usahanya dua ahli filsafat
Materialis ini akhirnya menjatuhkan kekuasaan filsafat Idealisme di
Rusia dan memaksa dia bekerja diam-diam. Dialektis Materialisme
ialah Ilmu Pemandangan Dunia, “Weltanschauung" yang resmi, opisil
di Sovyet Rusia.
Di sebelah Barat Eropa, idealisme masih sangat berkuasa dan pada
masa ini idealisme-lah yang resmi. Idealisme Barat mendapat bentuk
baru, dan pakaian baru, ialah anarchisme palsu, dari ahli filsafat
Bergson dan syndikalisme dari Serel. Anachisme Bergson bukanlah
anarchisme beraksi, seperti ilmu yang dipeluk oleh anarchis besar,
ialah Bakunin. Bergson, Spengler dan Nietsche (yang belakang ini
ialah satu filosoof krachtpatser, siapa kuat, siapa raja, Ubermensch)
inilah yang dipeluk oleh Adolf Hitler dan Nazi. Filsafat Fasisme
dianjurkan oleh pemikir Geovani Gentile.
"Facisme", kata pemikir ini "bukanlah New System, tata filsafat yang
baru, melainkan aksi-baru dan paham-baru". "Manusia" katanya pada
hakekatnya beragama. Manusia dan Tuhan selalu dalam "ewige
Bewegung der Selbstverwirklichung", pergerakan kekal buat
berpaduan.
Sedikit kita selidiki, filsafat partai fasis, yang sebetulnya pertama
sekali menaikkan bendera reaksi di Eropa Barat, apabila partai Bojuis
liberal kacau, partai Sosialis maju-mundur dan partai Komunis
sebagian tak berpengalaman, tetapi terutama juga "sangsi" sebab
negara Italia, kalau dikomuniskan gampang dikepung dan dijauhkan
oleh Kapitalisme Eropa Barat dan Amerika.
Fasisme kata Geovani Gentile, bukan tata filsafat baru memang tidak,
kalau dipandang dari kaca-mata idealisme. "aksi-baru dan paham-
baru" katanya pula. Aksi kaum tengah dan paham kaum tengah
terhadap proletar dengan pertolongan kapitalis, memang baru dalam
perjuangan proletar – kapitalis model baru. Tetapi kalau kita baca
Marx dalam buku "18th Brumaire of Louise Bonaparte", tentang aksi
dan paham Louise Bonaparte di Perancis, maka aksi dan paham
44