Page 39 - Tan Malaka - MADILOG
P. 39

bersamaan  dan  bersangkutan.  Dengan  David  Hume  sebagai  ahli
             filsafat  idealis,  kita  bisa  gambarkan  semua  ahli  filsafat  idealis  dari
             Plato sampai Hegel.

             "If I go into myself", "kalau saya masuki diri saya sendiri", kata Hume,
             maka  saya  jumpai  "bundles  of  conceptions",  bergulung-gulung
             pengertian,    bermacam-macam          gambaran      dari    pada     benda.

             Kalau  Hume  hendak  mengetahui  apakah  benda  yang  bernama  buah
             jeruk itu umpamanya, maka yang ia insyafi cuma rasanya yang manis
             itu, kulitnya yang licin itu, beratnya yang 1/2 atau ¼ kilo itu, warnanya
             yang  hijau  atau  kuning  itu,  bunyinya  yang  nyaring  atau  lembek  itu.
             Bunyi  itu  ada  di  telinga,  dalam  badan  Hume,  bukan  pada  jeruk,
             beratnya  di  tangan  Hume,  bukan  pada  jeruk,  rupanya  pada  mata,
             rasanya di lidah atau di ujung jari Hume. Semuanya bunyi, rupa dan
             rasa itu dengan perantaraan saraf, nerve, berjalan ke pusat ke centre, ke
             otak.

             Otak  mencatat  bunyi,  rupa  dan  rasa  tadi  menjadi  pengertian,
             conception,  seperti  pengertian  merdu,  kuning,  berat,  lezat  dan  licin.
             Semua pengertian ini " dalam" saya, kata Hume, bukan di luar saya.
             Jeruk  itu  sebagai  benda,  tak  ada  bagi  saya.  Yang  ada  Cuma  "ide",
             pikiran,  pengertian,  tentang  benda  itu  dalam  otak  saya.  Otak  saya
             penuh dengan pengertian "bundles of conceptions" kata Hume. Jeruk
             sebagai  benda,  lembu  sebagai  benda,  tak  ada  buat  saya.  Yang  ada
             cuma  ide,  pikiran,  pengertian,  gambaran  dari  jeruk,  lembu,  bumi,
             bintang dan engkau. "Engkau" kata Hume, cuma "ide" buat saya.

             Tetapi Engkau buat Hume adalah saya buat tuan Smith umpamanya,
             dan saya buat Hume, adalah engkau buat Smith. Jadi engkau cuma ide,
             cuma gambaran buat Hume itu mestinya juga gambaran buat Smith.
             Hume  yang  dipandang  dari  pihak  Smith  ialah  engkau  mestinya  satu
             gambaran, satu ide saja. Tak ada Hume itu buat Smith sebagai orang,
             sebagai ahli filsafat. Yang ada cuma gambaran dalam otak Smith.
             Dengan begitu Hume yang membatalkan benda dan mengaku ide saja,
             membatalkan adanya dirinya sendiri, mengakui bahwa sebetulnya dia
             sendiri tak ada. Beginilah akibatnya yang konsekwen dari Idealisme,
             dengan membatalkan adanya benda, ia membatalkan dirinya sendiri.







             38
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44