Page 33 - Tan Malaka - MADILOG
P. 33

miskin.  Si  Lapar  yang  kurus  kering  tak  akan  bisa  kita  kenyangkan
             dengan kata kenyang saja, walaupun kita ulang 1001 kali.

             Kedua, sudah kita lihat, bahwa menurut Undang tentang Ketetapannya
             Jumlah Kodrat, satu rupa kodrat bisa menjelma mengambil rupa yang
             lain. Cuma jumlahnya di dunia tetap adanya. Jadi kalau Rohani atau
             kodrat panas, kodrat uap, kodrat listrik atau besi berani yang ada di
             dunia  ini,  mestinya  kodratnya  RAH  kehilangan  jumlah  kodrat  yang
             ada di seluruhnya dunia. Pendek kata, RAH itu sendiri tak mempunyai
             kodrat lagi, RAH sendiri sudah bertukar menjadi kodrat Alam, Natural
             Force,  yang  berupa  panas,  cahaya,  listrik  dll.  Yang  semuanya
             terkandung dalam benda di seluruh alam kita.

             Ketika semua benda di alam ini : bumi, matahari, bintang, tumbuhan,
             hewan dan manusia – mestinya menurut Undang Ketetapan Jumlahnya
             Benda,  datangnya  dari  benda  juga.  Cuma  rupanya  benda-asal  itu
             berlainan dari benda-jadi ini. Bagaimana satu bentuk benda menjelma
             menjadi bentuk yang lain, berlaku menurut Undang Perpaduan seperti
             sudah  ditetapkan  oleh  Dalton.  Tegasnya  benda-asal  mesti  ada  lebih
             dahulu, baru benda yang ada di dunia sekarang bisa pula ada.
             Benda asal itu menurut Kant adalah benda-lebur (molten-mass). Dari
             benda-lebur itu berjalan sepanjang Undang Perpaduan dan Perpisahan
             (Dalton  dll).  Sesudah  juta-jutaan  tahun kita  sampai kepada beberapa
             cenkiemige  cellen,  yakni  beberapa  biji-asli  yang  bertunas  satu.
             Beberapa  biji-asli  yang  bertunas  satu  ini  sesudah  jutaan  tahun  pula,
             berhubung  dengan  perubahan  iklim  dsb.  sepanjang  Undang
             Pertumbuhan (Darwin) kita akhirnya sampai ke alam kita sekarang.

             Sebagai  kebulatan  pemeriksaan  kita  sampai  sekarang  kita  bisa
             tetapkan,  bahwa  penimbulan  dunia  benda  dan  kodratnya  itu  oleh
             Rohani atau Firman dalam sekejap mata saja adalah berlawanan sekali
             dengan segala undang yang dipakai dalam ilmu pasti.

             Marilah  sebentar  mengendalikan,  bahwa  Rohani  itu  terdiri  dari  Zat.
             Inipun ada mengandung perbantahan diri sendiri. Bukankah Rohani itu
             dianggap suci, tidak kotor seperti zat. Terkuasa, artinya tidak takluk
             kepada undang dan sifat yang mengenai zat, Rohani tak bisa berubah,
             tumbuh atau susut, sakit atau senang, hidup atau mati, bersih ataupun
             kotor. MAHA DEWA RAH, ialah terkuasa, tersempurna, tersuci, tak
             bisa dikenal oleh undang yang mengenai zat. Kalau DIA masih bisa




             32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38