Page 28 - Tan Malaka - MADILOG
P. 28

Rah tak perlu menunggu-nunggu, seperti pak tani menunggu-nunggu
               padinya sesudah benihnya ditanam. Kalau dia mesti menunggu, maka
               ini berarti, bahwa dia pasti takluk pada Sang Waktu. Jika begitu maka
               Maha Dewa Rah bukanlah terkuasa. Ringkasnya, Maha Dewa Rah itu
               terkuasa, tidak takluk kepada Zat dan waktu. Jika begitu, maka Maha
               Dewa  Rah  bukanlah  terkuasa.  Ringkasnya,  Maha  Dewa  rah  itu
               terkuasa, tidak takluk kepada Zat dan waktu.

               Firman RAH itulah yang menggambarkan jawab yang paling jitu dan
               konsekwen,  jujur-dasar,  atas  pertanyaan  yang  maha  penting  dalam
               Filsafat:  manakah  yang  pertama,  dan  mana  yang  kedua,  mana  yang
               asal dan mana yang akibat, di antara Zat dan Rohani?

               Tetapi ilmu Pasti, seperti ilmu bintang, ilmu alam, ilmu pisah (kimia),
               ilmu matematika dll, yang semuanya sekarang diajarkan di sekolah di
               lima  benua  yang  kita  kenal  ini,  ialah  berdasarkan  Filsafat  yang
               sebaliknya.  Disini  Rohani  berupa  Kodrat,  Kracht,  Force,  tiadalah
               dianggap barang yang terpisah, barang yang berdiri sendirinya, barang
               yang bisa melahirkan Zat, dalam waktu yang lebih cepat dari sekejap
               mata.  Disini  Force,  Kodrat  itu,  terkandung  oleh  Matter,  oleh  benda.
               Dimana ada benda disana baru ada Kodrat.
               Benda  yang  oleh  bangsa  Yunani  dahulu  kala  dinamai  electron
               mengandung  kodrat  yang  dinamai  listrik.  Besi-berani  yang  kita
               semuanya  kenal,  menarik  besi  biasa  dsb.  Benda  mesti  dahulu  kita
               saksikan, barulah dibelakangnya bisa kita saksikan kodratnya. Kodrat
               listrik,  tiadalah  bisa  kita  lihat  rupanya,  tetapi  kita  saksikan
               kekuatannya.  Kekuatannya  ini  bisa  kita  ukur  dengan  tepat.  Kodrat
               listrik itu bisa menggerakkan mesin, bisa memberi panas dan cahaya.
               Tetapi  kodrat  listrik  itu  tak  bisa  membikin  zat  baru,  seperti  orang,
               hewan, malah sebutir beraspun listrik itu tak bisa bikin. Jadi buat ilmu
               Pasti Kodrat itu tak bisa terpisah dari benda. Lagi pula mesti ada benda
               dahulu,  baru  dibelakangannya  timbul  kodrat.  Electron  atau  dynamo
               dahulu, baru dibelakangnya ada kodrat listriknya. Tidak ada bendanya,
               tak  ada  pula  kodratnya.  Energy,  kodrat  semata-mata  tak  bisa
               menimbulkan benda.
               Cepatnya Maha Dawa RAH menimbulkan bumi dan langit; betul cepat
               sekali  menggambarkan  Maha-Kuasanya  Dewa  RAH!  Tetapi  hal  ini
               bertentangan  benar  dengan  Law  Evolution  inilah  yang  dipakai  oleh
               Charles Darwin buat membentangkan timbul, tumbuh dan tumbangnya



                                                                                          27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33