Page 29 - Tan Malaka - MADILOG
P. 29

hewan serta tumbuhan. Kalau Law of Evolution Undang Pertumbuhan
             itu tumbang, maka tumbanglah pula ilmu biology, ilmu hidup tentang
             hewan   dan  tumbuhan.  Tumbanglah  pula  gedung  ilmu,  yang  sudah
             menimbulkan  puluhan  raksasa  berpikir  dari  ilmu,  yang  sudah  nyata
             sekali  manfaatnya  buat  seluruhnya  umat  manusia.  Gedung  ilmu
             biology adalah amat permai sekali dan senantiasa ditambah permainya
             oleh para ahli pertumbuhan di dunia ini. Emanuel Kant, ahli Filsafat
             Jerman  yang  kesohor  itu  memakai  undang  pertumbuhan  buat
             membentangkan timbul tumbuh dan tumbangnya bumi, matahari serta
             juta-juta bintang di langit. Sistem yang dibangunkan oleh Darwin dan
             Kant,  boleh  diperiksa  dan  dikritik,  karena  memangnya  pula  sifatnya
             ilmu  pasti,  ialah  tahan  uji.  Kalau  sistem  itu  tak  bisa  diperiksa
             kebenarannya dan tak bisa dikritik, maka matilah Ilmu Pasti itu. Tetapi
             walupun  sesuatu  sistem  dari  sesuatu  ilmu  itu  bisa  mati,  Undang
             Pertumbuhan, The Law of Evolution akan tetap tinggal.

             Syahdan  menurut  Darwin,  maka  tumbuhan-tumbuhan,  hewan  dan
             manusia itu adalah hasil dari pertumbuhan yang lama, beratus, beribu,
             malah  berjuta-juta  tahun,  dari  dua-tiga  biji-asli  (cells)  sampai  ke
             manusia.  Menurut  Kant  dan  para  ahli  bintang  lainnya  di  zaman
             sekarang,  maka  ribuan  juta-jutaan  bintang  dan  bumi  di  langit  itu,
             adalah pertumbuhan yang lama, juta-jutaan tahun pula dari permulaan
             molten Mass, benda lebur sampai ke bentuk dunia yang sekarang.
             Semua  perubahan  dalam  juta-jutaan  tahun  itu,  dari  leburan  benda
             sampai bumi dan bintang di langit, dan beberapa biji-asal tadi sampai
             ke manusia ada mempunyai keadaan dan sebab. Oleh karena berlainan
             keadaan  hidup,  umpamanya  berlainan  iklim,  maka  biji  asal  tadi
             menjelma  menjadi  ikan.  Lama  kelamaan  ikan  menjelma  menjadi
             amphibi  (hewan  yang  hidup  di  air  dan  daratan,  seperti  kodok  dll).
             Amphibi lama kelamaan menjadi reptil (bintang menjalar seperti ular).
             Reptil  lambat  laun  menjelma  menjadi  binatang  yang  menyusukan
             anaknya,  seperti  lembu  dan  monyet.  Monyet  inilah  yang  menderita
             penjelmaan dalam jutaan tahun sampai timbul hewan berupa manusia.
             Semua penjelmaan itu berlaku menurut undang yang nyata dan sebab
             serta  akibat  yang  nyata  dan  tetap,  dalam  waktu  jutaan  tahun.  Maha
             Dewa Rah menjelmakan Bumi dan Bintang, sungai nil dan daratan dsb
             dalam sekejab mata saja, ialah selama membunyikan Firman  PTAH
             saja.  Tetapi  menurut  Undang  Pertumbuhan  maka  penjelmaan  tadi
             terjadi  dalam  dalam  juta-jutaan  tahun.  Dalam  penjelmaan  itu  bukan



             28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34