Page 22 - Tan Malaka - MADILOG
P. 22
lagi ke dalam tak ada, dan pada tempat masing-masing
memakai logika, tetapi pada pemandangan jauh mempunyai
waktu lama, dia mesti pikirkan ada itu terletak di kutub tak-ada,
tak boleh bercerai satu sama lainnya.
Si-ekonomis dan ahli politik, sebentar boleh memakai Logika,
dalam menyelidiki beberapa perkara dalam golongan proletar
atau kapitalis, tetapi dalam filsafat masyarakat sekarang,
masyarakat kapitalisme, dia tidak boleh melupakan kedua
kutub, kaum modal dikutub utara, kaum buruh di kutub selatan.
Satu sama lain bertentangan, tak boleh dipadu. Disini dialektika
yang merajalela.
Tetapi sebelum kita memilih cara berpikir mana yang terutama
kita pakai, dialektika-kah atau logika-kah, maka haruslah lebih
dahulu kita bertanya kepada diri sendiri, apakah persoalan itu
berdasarkan matter, benda ataukah idea, bayangan pikiran
semata-mata, roh semata-mata.
Kalau persoalan itu berdasar atas benda, barang yang nyata
yang bisa diperiksa dengan panca indera anggota yang lima,
boleh diperalamkan, diexperimentkan, barulah persoalan itu
kita taruh di bawah pemeriksaan kita. Segala bukti yang nyata
yang bisa diperalamkan itulah yang akan menjadi premisses,
menjadi lantainya undang atau paham yang kita cari itu.
Sebab itulah kita namakan Madilog karena berdasarkan matter,
benda. Dari penjuru matter inilah kita memandang. Inilah buat
kita yang jadi lantai, yang menjadi tingkat pertama dalam
sesuatu penyelidikan. Boleh jadi resultant atau hasil
penyelidikan itu tiada mencukupi atau salah sama sekali. Tetapi
hal ini tidak disebabkan salahnya cara berfikir. Boleh jadi kepala
kita sedang pusing atau bukti belum semuanya terkumpul atau
akhirnya kita salah memakai cara tadi.
Sudah lazim kita dengar dialektika-materialisme atau
historisch-materialisme. Perkataan ini memang cukup tangkas
dan selalu dipakai dalam kalangan Marxisten tetapi nama ini
lahir di dunia barat di antara Marxisten di masa kebanyakan
logika, buat menentang sikap yang terlampau banyak
mengutamakan logika. Kita yang lahir di dunia mistika, mistika
Hindu pula, mistika yang tak gampang dikikis, di cuci bersih,
21